BATAM TERKINI
Warga: Sebenarnya Masyarakat Terima Kenaikan Tapi Waktunya Tidak Tepat
Masyarakat keberatan dengan besaran tarif kenaikan yang terbilang tinggi dan dilakukan sekaligus dan signifikan.
Penulis: Dewi Haryati |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Aksi damai menolak kenaikan tarif listrik Batam sebesar 45,4 persen, kembali dilakukan masyarakat di depan Gedung Wali Kota Batam, Rabu (17/5).
Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi RTRW se-Kota Batam itu, merasa terpanggil membawa aspirasi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
Mereka menuntut hal yang sama. Meminta besaran kenaikan tarif listrik Batam dipertimbangkan lagi. Alias diturunkan dari besaran yang berlaku saat ini.
Baca: Ingin Lihat Kerugian PLN, Massa Minta Wali Kota Temani Pengunjuk Rasa ke Kantor PLN
Baca: Ditetapkan Tersangka, Firza Husein Bakal Ajukan Gugatan Praperadilan. Ini Alasannya
Baca: Perpecahan di Indonesia Kian Panas, Presiden Jokowi Keluarkan Pernyataan Resmi
"Sebenarnya masyarakat terima kenaikan itu. Tapi waktunya tidak tepat," kata pengurus Forum Komunikasi RT RW bidang ekonomi, Syahril Amzah kepada wartawan.
Dikatakan, masyarakat keberatan dengan besaran tarif kenaikan yang terbilang tinggi. Apalagi itu dilakukan sekaligus, signifikan, sehingga mempengaruhi kemampuan ekonomi masyarakat.
"Sekarang ini kondisi ekonomi lagi lesu. Pengangguran di mana-mana. Ditambah lagi listrik naik sampai 45 persen," ujar dia. (*)