Mata Kanan Novel Baswedan Sudah Bisa Melihat, Meski Masih Buram

Ia menambahkan KPK mendukung wacana pembentukan tim pencari fakta kasus penyerangan terhadap Novel

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNNEWS.COM
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dibawa dengan menggunakan kursi roda saat akan diterbangkan ke Singapura dari RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017). 

Febri berharap Polri benar-benar bisa mengungkap aksi teror tersebut.

Jika tidak, Febri khawatir akan menjadi preseden buruk bagi Polri dalam memberikan keamanan kepada pihak-pihak yang berpotensi mendapatkan teror dan intimidasi.

"Jangan sampai hal itu jadi pandangan ke depan, sebab banyak sekali pihak yang berisiko diteror atau mendapat intimidasi-intimidasi," turur Febri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyebut semua kasus yang ditangani Novel bisa saja berkaitan dengan insiden penyerangan tersebut.

"Soal kasus yang dia tangani misalnya kasus mantan Ketua MK, kasus E-KTP, PT PAL, dan sebagainya. Tentunya ini menjadi bagian dari penyelidikan kepolisian, apakah ini ada potensi," ucap Argo, di Jakarta, Sabtu.

Tidak menutup kemungkinan penyidik akan memeriksa para saksi kasus yang pernah ditangani Novel Baswedan.

"Orang yang berkaitan dengan hukum pasti dibenci. Orang yang ditilang saja benci kok sama polisi," ujar Argo.

Novel Baswedan disiram air keras seusai salat subuh di dekat rumahnya, kawasan Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, 11 April 2017, sekira pukul 05.10 WIB. Saat ini Novel dirawat di rumah sakit Singapura. (tribunnetwork/nic/ter)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved