Ledakan di Kampung Melayu

Saat Menolong Polisi, Sopir Kopaja Ini Tersambar Ledakan Bom Kedua

Dewi mengatakan bahwa pada Rabu (24/5/2017) malam, anaknya baru saja selesai bekerja menarik Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan.

KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Dewi Sunarti (42), Ibu dari Nugroho Agung Laksono, korban bom Kampung Melayu, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur (25/5/2017). 

Laporan: Ihsanudin

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nugroho Agung Laksono (18), sopir Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan tersambar bom ketika hendak menolong anggota polisi yang sudah terkapar terkena ledakan pertama.

Hal itu diceritakan Nugroho kepada sang ibu, Dewi Sunarti (42).

Seperti dilansir Kompas.com, Dewi mengatakan bahwa pada Rabu (24/5/2017) malam, anaknya baru saja selesai bekerja menarik Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan.

Ia memarkirkan Kopaja di terminal Kampung Melayu dan menikmati secangkir es.

Namun, tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh ledakan bom.

"Lagi minum es, kok ada getaran kencang, orang pada jomplang. Terus dia samperin, ngeliat bapak polisi jatuh di trotoar satu di motor satu. Dia mau nolong pak polisi itu," kata Sunarti, menceritakan kembali kisah yang disampaikan Agung kepadanya.

Saat Agung masih berusaha menolong polisi yang terluka, ia tak menyangka ada bom kedua ikut meledak.

Kali ini bom kedua meledak tidak jauh dari posisinya.

"Dia lagi teriak mau minta bantuan, ada ledakan lagi, seperti dihantam kepalanya," ucap Dewi.

Agung pun langsung panik dan berusaha menjauh dari lokasi.

Namun, setelah berlari beberapa meter, Agung baru menyadari bahwa kakinya sudah terluka karena ledakan bom tadi.

"Semakin lari makin berat kakinya. Dia seret kakinya, baru liat berdarah," kata Dewi.

Akhirnya, Agung pun langsung naik ke angkot yang berada di dekatnya.

Ia meminta sopir angkot untuk mengantarnya ke Rumah Sakit Budi Asih.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved