Anggota Brimoib Diserang
Siangnya Polres Karimun Gelar Simulasi Dapat Serangan Teroris, Malamnya Langsung Kejadian
Di Polres Karimun, Jumat (30/6/2017), pemantapan SOP serta koordinasi seluruh lini dan satuan dilakukan dengan cara menggelar simulasi.
Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Pasca aksi teror di Mapolda Sumatera Utara hari pertama Idul Fitri, Minggu (25/6/2017), membuat jajaran kepolisian langsung merapatkan barisan.
Standar operasi prosedur (SOP) pengamanan kembali diperbaiki di seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia.
Begitu juga koordinasi seluruh lini dan satuan dalam menghadapi aksi terorisme.
Di Polres Karimun, Jumat (30/6/2017), pemantapan SOP serta koordinasi seluruh lini dan satuan dilakukan dengan cara menggelar simulasi.
Dalam simulasi itu diperlihatkan, bagaimana seluruh satuan di Mapolres bekerja, berkoordinasi serta mengatasi aksi teroris mulai dari lini depan, yakni pos pengamanan.
Dua orang pria menggunakan sepeda motor, memperagakan cara mereka masuk ke areal Polres dan menabrakkan motor ke pos Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK).
Seorang dari mereka membawa sebuah ransel berwarna hitam yang diduga kuat berisi bom.
Pria tersebut melemparkan ranselnya ke lapangan dekat pos SPK.
Mereka, dalam waktu hitungan detik, juga menyerang anggota polisi yang sedang berjaga.

Baca: Polres Karimun Diserang Dua Teroris, Begini Kesigapan Aparat Melumpuhkannya
Baca: BREAKING NEWS: Anggota Brimob Ditusuk Saat Sedang Salat di Dekat Mabes Polri
Baca: Sebelum Tewas, Penusuk Anggota Brimob Sempat Ancam Jamaah dan Kabur ke Arah Blok M
Baca: Mengapa Pelaku Teror di Mapolda Sumut dan Masjid Falatehan Pakai Pisau, Bukan Bom? Ini Jawabannya
Terjadi perkelahian sampai akhirnya dua pria itu dapat dilumpuhkan dan langsung digiring ke Kantor Satuan Reserse Kriminal untuk menjalani pemeriksaan.
Melihat ransel yang masih tergeletak di lapangan, Mapolres langsung ditutup dan diisolasi menggunakan garis polisi.
Petugas kemudian menghubungi Satuan Intelkam yang dengan sigap, langsung mendatangkan satu unit mobil penghalang sinyal telekomunikasi.

Hal ini untuk mengantisipasi ledakan bom yang menggunakan pemicu jarak jauh yang biasanya menggunakan handphone.
Tak berselang lama, tim Gegana dari Brimob Polda Kepri tiba di Mapolres dan mengamankan tas ransel tersebut.
Satreskrim kemudian melakukan penyisiran di seluruh Mapolres sehingga keadaan dinyatakan aman dan Mapolres kembali dibuka untuk umum.
Kapolres Karimun, AKBP Agus Fajaruddin melalui Kapolsek Balai Karimun, AKP Lulik Febyantara menyebutkan, simulasi ini tujuannya melatih seluruh unit berkoordinasi dan bergerak sesuai dengan bidangnya masing-masing, mengantisipasi jika terjadi penyerangan.
"Simulasi dilakukan oleh seluruh satuan Polres. Personil Polres yang lakukan latihan tadi ada 60 orang," kata Lulik.
Ternyata, aksi teror terhadap polisi memang tak main-main atau kebetulan.
Sebab, pada malam harinya, terjadi penyerangan terhadap anggota Brimob yang sedang Salat Isya di Masjid Falatehan, dekat Mabes Polri, Jakarta, Jumat malamnya.
Dua anggota Brimob yang sedang Salat Isya berjamaah di masjid dekat lapangan Bhayangkara Polri itu menderita luka-luka akibat tusukan seorang pemuda bernama Mulyadi.