BARELANG BRIDGE MARATHON 2017
Jangan Bilang Pernah Ke Batam Jika Belum Datang ke Jembatan Barelang. Ini Alasannya
Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketenaran Jembatan Barelang tidak perlu diragukan lagi.
Baik tua maupun muda rasanya sudah mengetahui keberadaan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Rempang dan Galang itu.
Saking terkenalnya, ada anggapan belum ke Batam jika tidak mengunjungi Jembatan Barelang.
Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah.

Baca: Rasakan Sensasi Berlari Melintasi Pulau dengan Pemandangan Eksotik
Baca: Ada Acara Car Free Day? Jangan Lewatkan! Ini Lho 6 Keuntungan yang Layak Kamu Ketahui
Baca: Peserta Luar Negeri Terkesan dengan Barelang Bridge Marathon. Fantastis! Katanya
Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang.
Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.
Jembatan Barelang telah menjadi ikon Batam. Secara keseluruhan Jembatan dengan total panjang 2.264 meter ini terdiri dari rangkaian enam jembatan yang masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa pada zaman Kerajaan Melayu Riau pada abad 15-18 Masehi.
Keenam jembatan Barelang itua adalah Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), Jembatan Nara Singa (jembatan II), Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III), Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV), Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V), Jembatan Raja Kecik (jembatan VI).
Jembatan-jembatan itu menghubungkan gugusan pulau di Batam. Ketika melintas di sana, pemandangan nan eksotis menjadi suguhan yang memanjakan mata.

Di sebelah kanan dan kiri jalanan yang sudah mulus, hamparan laut tenang membentang luas. Udara pun masih terasa segar, jauh dari polusi. Semilir angin laut menambah segar siapa saja yang melintas.
Keindahan alam gugusan Batam, Rempang, dan Galang menjadi potensi daya tarik wisatawan.
Melalui event akbar BP Batam Barelang Bridge International Marathon, Tribun Batam ikut berperan dalam mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Batam.
Event ini merupakan kedua kalinya. Tahun lalu, ratusan pelari menemukan sensasi berlari membelah hambaran lautan di Barelang.
Mereka pun menemukan pengalaman tersendiri yang tidak ditemukan di daerah lain.
BP Batam Barelang Bridge International Marathon akan digelar pada 10 Desember 2017.
Ratusan peserta sudah mendaftar. Mereka datang dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Kenya, dan tentu saja dari Indonesia.
Even akbar ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan Batam di dunia internasional. Selain investasi, Batam juga mempunyai potensi lain yakni pariwisata.
Selama ini Batam menempati urutan tiga kunjungan wisatawan asing di tanah air, di bawah Bali dan Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Buralimar mengatakan, membangun suatu daerah agar berkembang dan maju bukan hanya dari segi industri saja, melainkan juga dari segi pariwisata.
"Contoh Bali, Yogyakarta, Lombok, dan masih lain sebagainya. Itu kenapa banyak dikunjungi wisatawan. Karena ada yang destinasi wisata yang bisa mereka jual," kata Buralimar.
Ia menambahkan, Batam merupakan tempat yang terbilang spesial jika diselenggarakan event-event besar seperti Ruggedian Asia Obstacle Fun Race dan BP Batam-Barelang Bridge International Marathon 2017. Pendaftaran bisa dilakukan di SINI.
"Contoh di daerah Barelang, itukan ikon kita Jembatan Barelang sangat cocok jika diselenggarakan event-event seperti Sport Tourism.
Karena apa? Selain masyarakat olahraga mereka juga tidak bosan dengan pemandangan-pemandangan sekitar yang masih alami," ujar Buralimar.
Menurut Buralimar, kenapa di daerah Barelang antara jembatan 1 sampai jembatan 5 serta kawasan Nongsa menjadi tempat yang cocok jika di selenggarakan event sport tourism, karena dua titik daerah di Kota Batam tersebut merupakan daerah yang memiliki keistimewaan tersendiri.
"Jembatan Barelang misalnya dari jembatan 1sampai 5 itu kan ada sejarah masing-masing, masyarakat atau wisatawan sambil olahraga, disuguhi pemandangan yang menarik juga mereka akan mengetahui sejarah.
Rutenya juga tidak perlu dilakukan penataan ulang karena memang sudah cocok, nah ini akan menjadi ketertarikan tersendiri bagi wisatawan yang membuat mereka penasaran ingin mencoba. Inilah yang sebenarnya akan kita kembangkan," kata Buralimar. (egw)