Melihat Rakyatnya Jauh Lebih Makmur dan Sejahtera, Presiden Chcechnya Justru Ingin Mundur

Ramzan Kadyrov, Kepala Negara Republik Chechnya, menyatakan keinginannya untuk mundur.

Telegraph
Pemimpin Checnya Ramzan Kadyrov. 

Terbaru adalah laporan yang dikeluarkan lembaga pengawas HAM (HRW) April lalu. Kadyrov dituduh menyiksa 100 gay di sebuah kamp konsentrasi.

Salah satu korban, Maxim Lapunov Oktober lalu mengisahkan penyiksaan yang diterimanya dari kepolisian Cehcnya.

Di antaranya dibenamkan dalam kolam penuh darah, dipukul menggunakan tongkat, hingga ancaman bahwa dia bakal dibunuh.

"Tidak seorang pun tahu siapa yang bakal menjadi korban berikutnya," ucap Lapunov kala itu.

Kadyrov membantah segala tuduhan tersebut. Namun, dia secara tersirat menyatakan keengganannya mengakui LGBT di negerinya.

"Jika ada rakyat kami yang seperti itu, kirim saja mereka ke Kanada," ujar Kadyrov.

Sementara itu, Kremlin melalui juru bicaranya, Dmitry Peskov menuturkan, Putin menyanggah rencana pengunduran diri Kadyrov.

"Ramzan masih menjadi Kepala Negara Republik Chechnya," kata Peskov.

Baca: HEBOH! Pasangan Pengantin Ini Baru Berusia 15 dan 16 Tahun. Mereka Dinikahkan Karena Soal Ini

(kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved