Ini 5 Daerah yang Rawan dan Potensi Konflik Saat Pilkada 2018 Menurut Kapolri
Nantinya, kemungkinan hanya Mabes Polri bisa mem-back up daerah yang rawan. Polisi juga berkerjasama dengan TNI untuk keamanan pilkada ini.
Dibanding dengan pilkada serentak 2017, akan ada perubahan pola pengamanan untuk pilkada serentak 2018.
Kekuatan Polri untuk pengamanan akan difokuskan di wilayah masing-masing dan tidak banyak menggunakan pola saling mem-back up.
Nantinya, kemungkinan hanya Mabes Polri bisa mem-back up daerah yang rawan. Sementara itu, meski wilayah hukum Polda Metro Jaya tak menggelar pilkada serentak, personelnya dibutuhkan untuk tetap di tempatnya.
Baca: Sesekali Cobalah Berlibur ke Perpustakaan. Tersedia Internet Gratis Lho!
"Polda metro tidak akan digeser karena harus mengamankan ibu kota dan pusat politik ekonomi. Yang bisa digeser adalah Mabes Polri, tapi tidak banyak," kata Tito.
Oleh karena itu, Polri meminta bantuan TNI untuk bersama-sama mengamankan jalannya pilkada.
Tito telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk memberi dukungan maksimal.
"Kami akan safari seperti yang dilakukan di Kalbar. Kita kumpulkan polisi dan TNI mengamankan wilayah masing masing. Kuncinya ada di sana," kata dia. (*)
Berita ini telah diterbitkan oleh Kompas.com dengan judul: Lima Wilayah Ini Paling Rawan Gangguan Keamanan Jelang Pilkada 2018