Satu Tahun Jadi Presiden Amerika Serikat. Inilah 5 Keputusan Kontroversial Donald Trump
Sejak diambil sumpahnya pada 20 Januari 2017, Donald Trump telah menjalani tahun pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS)
Di antaranya di Seattle dan San Francisco. Dalam argumentasinya, peraturan itu dianggap melanggar Konstitusi AS yang tidak memperbolehkan adanya diskriminasi terhadap ras atau agama tertentu.
2. Bangun Tembok Perbatasan Meksiko
Sebelum menandatangani peraturan imigrasi yang kontroversial, Trump lebih dahulu meneken aturan soal keamanan di perbatasan.
Sejak 2015, Trump sudah berjanji bakal membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, dan berkoar bakal membuat Meksiko membayarnya.
Namun, dalam kenyataannya, Trump membutuhkan dana hingga 15 miliar dolar AS, sekitar Rp 12,2 triliun, untuk membangun tembok.
Rencana Trump menuai kontra dari Demokrat dan Republik karena dianggap bisa mengancam lingkungan, dan melanggar hak pemilik tanah.
Pusat Keragaman Biologi dan Anggota Perwakilan AS dari Arizona, Raul Grijalva, mengajukan gugatan untuk menentang keputusan tersebut.
3. Hentikan Program Perlindungan Imigran Anak-anak
Pada 5 September 2017, Trump mengumumkan penghentian Deferred Actions for Childhood Arrival (DACA).
Program tersebut awalnya dibentuk Presiden Barack Obama pada 2012 dengan tujuan melindungi keberadaan imigran anak-anak yang berjumlah sekitar 700.000.
Mereka yang disebut Dreamer itu bakal dilindungi dari deportasi, dan bisa mendapat izin kerja di AS.
Trump berujar, aturan tersebut hanya menambah beban keuangan rakyat asli Amerika.
"Kami berusaha menangani DACA dengan cinta dan rasa sayang. Serta memastikan rakyat Amerika mendapat keuntungan dari program imigrasi yang ada," ujar Trump dikutip oleh NBC News.
Namun, akibat dari pencabutan tersebut, pembahasan anggaran untuk 2018 menjadi berlarut-larut.
Puncaknya adalah Gedung Putih memutuskan penghentian layanan pemerintah (Government Shutdown) setelah pemerintah dan Kongres tidak mendapat titik temu dalam pembahasan anggaran.
