TRAGIS! Gegara Chatnya Disebar Temannya di Medsos, Calon Dokter Ini Putuskan Bunuh Diri

Dia meninggal dunia dan diduga penyebabnya adalah gara-gara candaan temannya di media sosial.

WALES NEWS SERVICE via Mirror.co.uk
Edward Senior semasa hidup 

TRIBUNBATAM.id, SWANSEA - Cita-cita Edward Senior menjadi seorang dokter pupus sudah.

Dia meninggal dunia dan diduga penyebabnya adalah gara-gara candaan temannya di media sosial.

Ted, demikian sapaannya, adalah mahasiswa kedokteran dari Universitas Swansea, Wales.

Ia dikenal cerdas dan baik hati di antara mahasiswa lainnya.

Sebagaimana mahasiswa lain, dia sering meluangkan waktu bersama temannya dan bercerita tentang pengalaman masing-masing.

Baca: RESMI, AS Kenakan 25 % Tarif Impor Baja dan Aluminium kecuali untuk Negara Teman Sejati

Baca: Gunung Kinabalu Dilanda Gempa 5,2 SR, Ratusan Orang Dievakuasi dari Atas Gunung

Di kampus, Ted juga ikut bergabung dalam tim olahraga rugby.

Dilansir TribunSolo.com dari situs The Telegraph, Rabu (7/3/2018), Ted menceritakan sebuah kisah privasi kepada teman rugby-nya melalui sebuah pesan singkat.

Dalam chatting-nya Ted mengatakan pernah tidur bersama seorang mahasiswi yang atraktif.

Namun, pesan Ted ini tidak bisa dipahami secara bijaksana oleh temannya.

Baca: EKSPRESI Mayat Pria dalam Got Ini Bikin Ketawa, Dikira Korban Pembunuhan Ternyata. . .

Baca: 450 Unit Taksi Online Ditahan Dishub Batam, Yusfa: Tilang dan Penahanan Jadi Solusi

Pesan ini justru disebarkan melalui media sosial hingga akhirnya meruak di kalangan mahasiswa di kampusnya.

Ted merasa malu dan khawatir jangan-jangan akan dikeluarkan dari kampus karena chat itu.

Ia takut keinginannya menjadi dokter gagal.

Ted pun kembali ke rumah dan bertemu keluarganya.

Baca: HEBOH! Penemuan 54 Potong Tangan di Dalam Tas. Spekulasi di Balik Temuan Ini Lebih Seram

Namun, tanggal 12 Februari 2018 menjadi momen terakhir bagi Ted untuk melihat terangnya cakrawala.

Ia ditemukan bunuh diri di dalam sebuah hutan.

Kabar kematiannya dibenarkan oleh saudaranya, Max.

"Selama 22 tahun besama kami, dia memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan banyak orang," katanya.

"Dia menerangi suasana dengan senyumannya," ujar Max.

"Ted adalah teman untuk semua orang dan selalu memberikan yang terbaik agar bisa membantu orang yang membutuhkannya," kata Max menambahkan.

Orang tua Ted, Paul dan Diana, merasa terpukul dan sulit membicarakan tragedi yang menimpa anaknya.

Juru Bicara Universitas Swansea pun turut menyesalkan kepergian Ted.

Baca: Mei Nanti, Donald Trump dan Kim Jong-un akan Bertemu, Momen Diplomatik Sangat Bersejarah

"Kami benar-benar sangat sedih mendengar kematian mahasiswa kedokteran kami, Edward Senior," kata juru bicara kampus itu.

Namun, pihak Universitas Swansea enggan memberitahu, apakah Ted memang diskorsing pada saat chat tersebut tersebar.

Untuk mengenangnya, Max berinisiatif mendirikan sebuah yayasan atas namanya untuk membantu anak muda lain  yang mengalami rundungan seperti yang dialami Ted.

Max kemudian membuat sebuah website untuk mengumpulkan donasi.

Sejauh ini donasi yang terkumpul mencapai 12 ribu pounds atau sekitar Rp229 juta.

Pihak kepolisian dilaporkan tengah menidaklanjuti tragedi yang mahasiswa berusia 22 tahun ini. (tribunsolo/Efrem Limsan Siregar )

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Mahasiswa Kedokteran Ini Bunuh Diri Gara-gara Chatting Pribadinya Disebar Kawannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved