Berita Batam

Siswa SMK Kartini Peraih Nilai Tertinggi di Kepri Ini Akan Ikut Test Masuk Universitas di Australia

"Kaget saya kalau bener itu ya, soalnya kita nggak ada diinfokan Dinas Pendidikan Kepri. Senang sekali saya," katanya, Kamis

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/ENDRA KAPUTRA
Harsono (kedua dari kanan) bersama Kepala Sekolah SMK Kartini Mujiono 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Harsono siswa SMK Kartini yang meraih peringkat kedua tertinggi nilai Ujian Nasional dengan jumlah nilai 378,00, berencana akan ikut tes masuk perguruan tinggi di Australia.

Nilai Harsono hanya berbanding tips dengan peringkat pertama bernama Jessica Yeo SMK Negeri 1 Tanjungpinang dengan jumlah nilai 378,50.

Siswa kelahiran 5 Mei 2000 ini mengaku kaget dan tidak tahu, di samping kabar gembira kelulusan dirinya, juga mendapat peringkat kedua se Kepri.

Baca: Ehem! Menarik Ceritanya! Inilah Dongeng Petani Cerdik Melawan Beruang dan Rubah!

Baca: 5 Besar Nilai Tertinggi UN SMK se-Kepri Dikuasai SMKN 1 Tanjungpinang dan SMK Kartini Batam

Baca: BREAKINGNEWS. Dua Siswa Tanjungpinang Raih Nilai Tertinggi UN SMA dan SMK se-Kepri. Ini Namanya

"Nggak percaya saya, wah bersyukur sekali bisa dapat peringkat kedua ini," katanya senang, Kamis (3/5/2018).

Harsono yang memiliki dua saudara ini selanjutnya akan mengikuti tes untuk bisa masuk ke perguruan tinggi di Australia.

Ia mengucapkan terimakasih kepada gurunya yang telah banyak membimbing hingga sampai saat ini.

"Kepada orangtua juga sangat berterima kasih atas doa dan dukungannya kepada saya," ujarnya.

Kepala sekolah kaget

Kepala Sekolah SMK Kartini Batam Mujiono, S.Pd kaget saat tahu 3 orang siswanya masuk peringkat 10 besar nilai tertinggi di Kepri, bahkan satu dari siswanya di posisi peringkat kedua tertinggi.

"Kaget saya kalau bener itu ya, soalnya kita nggak ada diinfokan Dinas Pendidikan Kepri. Senang sekali saya," katanya, Kamis (3/5/2018).

Ia menjelaskan apa yang telah dicapai adalah kerjasama guru dalam mengajar, membina dalam memberikan pembelajaran kepada siswa-siswinya.

Kepala Sekolah SMK Kartini Mujiono bersama siswanya
Kepala Sekolah SMK Kartini Mujiono bersama siswanya (TRIBUNBATAM/ENDRA KAPUTRA)

Baca: Terungkap! Inilah Sejarah Tinta! Tercipta Kali Pertama di Indonesia, Lukisan di Sulawesi Saksinya!

Baca: SEDERET Kesalahan AS Saat Invasi ke Irak dan Gantung Saddam Husein, Akankah Terulang di Suriah?

Baca: Mengejutkan! Inilah Risiko Minum Es Paling Ditakuti Kaum Wanita! Jangan Nekat!

"Padahal saat ini soal ujiannya lebih sulit dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah anak-anak kita bisa," ujarnya.

Ia mengatakan, selalu memberikan pemahaman kepada para guru untuk tidak memaksakan anak mendapat nilai yang tinggi.

"Tidak harus guru menargetkan nilai UN yang tinggi, harus melihat potensi anak itu seperti apa. Di satu sisi untuk mencapai itu bagaimana guru bisa membangun kondisi suasana belajar yang nyaman dan asik, agar anak mudah memahami apa yang disampaikan gurunya," ujarnya.

Terkait disiplin, Mujiono menggunakan sekolahnya memberlakukan sistem pemberian poin kepada yang melakukan pelanggaran aturan sekolah.

"Kita ada buku tata tertib sekolah. Di mana setiap murid yang melakukan pelanggaran akan diberi point sesuai tindakannya. Tetapi bukan hanya memberikan poin, jika poin yang didapat salah satu anak sudah tinggi, kita akan panggil orangtuanya untuk memberikan pemahaman dan mencari solusi mengatasi bagaimana bisa mengubah anak tersebut," jelasnya.

Selain poin untuk anak yang tidak disiplin, juga ada reward bagi anak yang berprestasi, sebagai penyemangat dan penghargaan kepada mereka.

Baca: CATAT! Ini Jadwal Lengkap Balapan MotoGP Spanyol Pekan Ini. Marquez atau Rossi yang Juara?

Baca: Tidak Hanya Diskon 50 Persen, Pembeli Matras Serta Diberi Bonus selama Pameran di Nagoya Hill

Baca: Heboh! Asus dan Xiaomi Adu Banting Harga di Indonesia, Samsung? Mengejutkan Jawabnya!

Sekolah ini juga fokus pada ekstra kurikuler yang menjurus ke tingkat nasional.

"Ekskul kita khusus yang menjurus ke nasional aja, seperi basket, voly, renang , karate, dan kesenian," ucapnya.

Siswa-siswi Kartini kerap mendapat juara di ajang debat menggunakan bahasa Mandarin.

"Prestai pertama tahun 2005, kita juara pertama kalinya debat menggunakan bahasa Mandarin di Bali. Tahun 2012 sampai 2015 kita juara satu nasional Debat Bahasa Mandarin," katanya.

Atas prestasi yang membanggakan sekolah ini. Ia pun berpesan kepada siswanya untuk lebih manjadi anak yang mandiri dan lebih dewasa.

"Pertama, selamat saya ucapkan kepada seluruh siswa-siswi saya, jadilah anak yang mandiri dan dewasa. Ingat jangan mudah terpengaruh lingkungan yang tidak baik. Kalau terpengaruh ke arah negatif sulit membentuknya. Kejar terus prestasi kalian, dan gapai cita-cita kalian," katanya. 

Tiga siswa Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) Kartini Batam masuk 10 besar nilai tertinggi se Provinsi Kepulan Riau (Kepri) tahun ini.

Mereka adalah Harsono, Rino dan Shinta Bella.(dra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved