Pasukan Khusus yang Pernah Dipimpin Duet Luhut-Prabowo Bergerak Memburu Teroris
Komandan pertama Mayor Infanteri Luhut Binsar Pandjaitan didampingi wakil komandan Kapten Infanteri Prabowo Subianto
KEHEBATAN SATUAN 81
Teroris banyak menggunakan berbagai macam bom dan bahan peledak lain yang semakin hari kian berkembang, baik dalam hal skala ledakan bom maupun ukuran dan jenis bomnya yang beraneka ragam.
Kondisi ini mengharuskan Pasukan Khusus Sat-81 lebih andal dalam penanganan aksi terorisme melalui kejahatan bom yang sedang marak berkembang di Indonesia.
Satuan ini dilengkapi dengan berbagai macam senjata khusus seperti Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, Galil, Colt M16A1/A4, SIG-Sauer 9mm, SPR dan beberapa jenis lagi sniper khusus.
Selain keahlian penggunaan senjata, satuan juga dilengkapi dengan kemampuan perang biologi dan kimia, penanggulangan bahan peledak, bajak udara.
Dalam satu simulai penyelamatan sandera dan pelumpuhan kelompok teroris, dengan personel yang terbatas, dan hanya dalam hitungan menit, Satuan 81 menggunakan bom kejut, peledakan akses masuk dan serangan mendadak.
Satuan 81 pun didesain untuk membebaskan secara cepat dan singkat, pembajakan pesawat terbang. Saat penyelamatan, dilakukan uji ketepatan menembak yang sangat cepat dan tepat dikanan kiri tempat duduk dengan peluru tajam.
Satuan-81 disebut-sebut sebagai salah satu organisasi bersenjata yang paling progresif di dunia. Satuan-81 unit kedua di dunia (setelah GSG-9, Jerman) pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Satuan-81 juga adalah pelopor pemakaian Pentaerythritol tetranitrate (PETN) sebagai bahan peledak alternatif selain Composition C-4 (C-4) dan Semtex (merupakan bahan peledak plastik dari jenis high explosive).
Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.
Akan hal anggota Kopassus lainnya, kemampuan personel Satuan 81 andal ilmu bela diri. Bahkan, Prajurit diajarkan bagaimana cara menanggulangi serangan musuh, termasuk menjinakkan bom.
2) DETASEMEN BRAVO 90 TNI AU
Satuan Bravo 90 (Satbravo-90) sebelumnya bernama Denbravo 90 adalah satuan pelaksana operasi khusus Korps Pasukan Khas yang berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas.
Satuan Bravo 90 Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI. Pasukan khusus Indonesia yang terbilang paling muda pembentukannya tahun 1990.
Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara.
Denbravo 90 merujuk pada tahun pembentukan, yakni tanggal 16 September 1990 oleh KSAU Marsekal TNI Hanafie Asnan.