Pasukan Khusus yang Pernah Dipimpin Duet Luhut-Prabowo Bergerak Memburu Teroris

Komandan pertama Mayor Infanteri Luhut Binsar Pandjaitan didampingi wakil komandan Kapten Infanteri Prabowo Subianto

Istimewa/Tata Sembiring
Satuan 81 Kopassus 

Saat dibentuk, Bravo diperkuat 34 prajurit ­ 1 perwira, 3 bintara, 30 tamtama. Dalam melaksanakan operasinya, Bravo dapat juga mampu bergerak tanpa identitas, bisa membaur di satuan-satuan SatBravo 90 Korpaskhas TNI-AU Paskhas, atau bergerak seorang diri.

Dikutip dari militerhebatdunia, Den Bravo-90 juga melengkapi personelnya dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut.

Mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut olahraga dan para lanjut tempur (PLT), dalpur trimedia (darat, laut, udara), selam tempur, tembak kelas 1, komando lanjut serta mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan sarana multimedia.

Pasukan elite ini juga kebagian jatah untuk berlatih menembak dengan menggunakan peluru tajam tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan reguler lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melatih ketepatan dan kecepatan mereka untuk bertindak dalam waktu sepersekian detik.

Para anggota Detesemen Bravo dipilih dari prajurit para-komando terbaik dilingkungan korpaskhas TNI-AU.

Untuk mengasah kemampuan antiteror, mereka masih harus menjalani berbagai latihan lagi yang dilakukan di pusat latihan serbuan pesawat GMF Sat-81 Gultor, latihan infiltrasi laut dalam rangkan penyerbuan pangkalan udara lepas pantai di pusat latihan Denjaka, latihan UDT (under water demolition) di sarana latihan Kopaska, serta latihan SatBravo 90 Korpaskhas TNI-AU penjinakan bahan peledak di Pusdikzi Gegana, Polri.

Satuan Bravo 90 Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI dengan bawah kendali operasi (BKO) dan sering terlibat dalam misi-misi gabungan TNI untuk mengamankan objek-objek vital negara.

Den Bravo 90 juga ditempatkan dalam datasemen-datasemen pengawal pribadi (walpri) untuk KSAU dan Presiden.

3) DENJAKA TNI AL

Detasemen Jalamangkara (Denjaka) adalah sebuah detasemen peanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut.

Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut).

Denjaka mempunyai tugas pokok dalam membina kekuatan dan kemampuan satuan Detasemen Jalamangkara. Kemampuan khusus, meliputi: operasi antiteror, anti sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya.

Bibit untuk Denjaka dapat diambil dari pasukan eliter TNI AL, yakni Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska). 

Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) adalah satuan elite dalam Korps Marinir seperti halnya Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi). Anggota YonTaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.

Satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km. Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk kedalam Detasemen Jala Mengkara, pasukan elitnya TNI Angkatan Laut.

Sementara Komando Pasukan Katak (Kopaska) adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954. (diihimpun dari berbagai sumber)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved