Tak Disangka, Alasan Umar Patek Tobat Tidak Hanya Keluarga, Tapi Sosok Ini Bikin Dia Luluh

Pelaku aksi teror Bom Bali 1, Umar Patek menyebut alasannya tobat. Yang berperan penting dalam mengubah hidupnya adalah keluarganya

Editor: Mairi Nandarson
Umar Patek 

Di luar dugaan, ia mendapat banyak dukungan dari BNPT dan Densus 88.

Hal itulah yang membuatnya merasa kalau yang bersahabat dengannya adalah para TNI dan polisi, yang kemudian merangkulnya tanpa melihat siapa dia sebelumnya.

"Di situlah saya merasa saya tidak sendirian lagi," ungkapnya.

Ini videonya :

Sosok Umar Patek

Dikutip dari Wikipedia, Umar Patek (lahir 1970) pernah menjadi anggota Jemaah Islamiyah yang paling dicari Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Filipina dan Indonesia karena keterlibatannya dalam aksi terorisme.

Amerika bahkan pernah menjanjikan hadiah sebesar 1 juta dolar AS kepada siapa saja yang bisa menangkapnya atau memberikan informasi untuk menangkapnya Patek.

Umar Patek diyakini sebagai asisten koordinator lapangan pada insiden peledakan bom di Bali, Indonesia pada tahun 2002.

Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya.

Amerika telah menyayembarakan bagi penangkapnya senilai 1 juta dolar, lebih murah dibanding Dulmatin (10 juta dolar), yang telah tewas di Ciputat.

Baca: Sering Pakai Whatsapp Web? Berhati-hatilah Mulai Sekarang, Bisa Berbahaya! Ini Cara Mengatasinya!

Baca: Ngetop Sebagai Artis FTV, Beginilah Kehidupan Mewah Artis Cantik Ini Usai Menikahi Pengusaha Migas!

Baca: Lima Komisioner KPU Kepri Dilantik, Dua Wajah Lama dan Tiga Wajah Baru! Ini Penampakannya!

Dia digambarkan sebagai laki-laki Jawa keturunan Arab. Patek memiliki tinggi badan 166 cm dengan berat sekitar 60 kg dengan warna kulit coklat.

Umar Patek juga memiliki nama sejumlah samaran antara lain Umar Kecil, Umar Arab,Umar Patek, Abu Syekh,Anis Allawy Ja'far dan Zacky.

Patek pernah dilaporkan terbunuh pada 14 September 2006 di provinsi Zulu, Philipina.

Tapi laporan ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya, dan Patek tetap berstatus buronan.

Terakhir Patek diberitakan tertangkap aparat keamanan di Pakistan pada 29 Maret 2011.

Setelah Dulmatin tertembak mati, Umar Patek diyakini sebagai amir (pemimpin) berikutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved