Tak Disangka, Alasan Umar Patek Tobat Tidak Hanya Keluarga, Tapi Sosok Ini Bikin Dia Luluh
Pelaku aksi teror Bom Bali 1, Umar Patek menyebut alasannya tobat. Yang berperan penting dalam mengubah hidupnya adalah keluarganya
Sebagai seorang amir dia akan aktif seperti Dulmatin untuk berkoordinasi, menjalin komunikasi, menyiapkan persenjataan, dan kaderisasi.
Umar Patek yang merupakan pria blasteran Jawa-Arab itu sama bahaya nya dengan Dulmatin karena keduanya memiliki hubungan pertemanan yang sangat erat. Umar berpengalaman di Afghanistan dan Mindanao.
Dulmatin alias Ammar Usman alias Joko Pitono kuat perannya sebagai koordinator lapangan, pengumpul dana, dan perakit bom.
Sedangkan Umar, cerdas dalam menyusun strategi perang dan spionase (penyamaran).
Setelah penggerebekan dua lokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, disinyalir pergerakan teroris akan menghilang untuk sementara waktu, dan akan kembali pada waktu yang sulit diprediksi.
Saat ini mereka tiarap. Mereka memiliki dogma bila mereka maju perang terbuka pasti akan kalah.
Haram bagi mereka untuk maju, karena itu sama saja bunuh diri. Beberapa pengamat berspekulasi kemungkinan Umar kabur dari Indonesia.
Baca: Heboh WN Australia Jatuh ke Laut, Direktur Operasi Basarnas Turun Langsung ke Tanjungpinang!
Baca: Latihan Penanganan Teroris Saat Hendak Kabur dari Pelabuhan Harbour Bay. Pelaku Ditembak Mati
Pada 11 Agustus 2011, Umar Patek telah diekstradisi dari Pakistan ke Indonesia di mana dia ditahan di Jakarta sebelum menunggu persidangan.
Pada 21 Juni 2012 pengadilan Indonesia menghukum Patek 20 tahun penjara karena pembunuhan dan pembuatan bom.
Dia ditemukan bersalah atas semua enam tuduhan, termasuk keterlibatan dalam serangan terhadap gereja-gereja pada malam Natal 2000.
Jaksa tidak menuntut hukuman mati.
Selama persidangan Umar Patek meminta maaf kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa ia tidak melakukan apa pun lebih dari bahan kimia campuran untuk bahan peledak.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)