Gegara Celana Jin. Wanita Ini Sekongkol dengan 4 Putrinya untuk Habisinya Nyawa Sang Suami
Tubuh pria yang bekerja sebagai polisi itu ditemukan di saluran pembuangan air kotor, sekitar 250 meter dari rumah mereka, pada Minggu
TRIBUNBATAM.id, PRADESH - Bila akal sehat sudah tidak bekerja, pikiran jahat pun terbuka.
Inilah yang dilakukan seorang ibu dan empat putrinya di Shahjahanpur, Uttar Pradesh, India.
Mereka adalah Zahida Begum (52 tahun) beserta 4 putrinya: Saba (26 tahun), Zeenat (22 tahun), Iram (19 tahun), dan Alia (18 tahun).
Baca: Dibutuhkan Chef Hingga Marketing, Inilah 8 Info Lowongan Kerja.Yuk Mari Disimak
Baca: Ngaku Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Curi Laptop di Perusahaan Tempat Ia Bekerja di Sekupang
Baca: Pusaran Angin Tertutup di Barat Kalimantan Picu Hujan di Sejumlah Wilayah di Kepri
Ibu dan anak itu menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Meharbaan Ali, suami dan ayah dari empat putrinya itu.
Tubuh pria yang bekerja sebagai polisi itu ditemukan di saluran pembuangan air kotor, sekitar 250 meter dari rumah mereka, pada Minggu (24/6/2018).
Setelah mayatnya ditemukan, polisi langsung melakukan penyelidikan menyeluruh.
Pemeriksaan kamera CCTV yang terpasang di dekat lokasi penemuan mayat, membantu para polisi menyelidiki kasus ini.
Akhirnya ibu dan keempat putrinya mengakui sebagai pelakunya dengan bantuan pembunuh bayaran.
Baca: Situs PPDB Provinsi Kepri Masih Belum Bisa Diakses. Orangtua Bolak-balik ke SMAN 3 Batam
Baca: Siap-siap Juli 2018 Akan Terjadi Blood Moon Terlama Abad Ini, Catat Waktu Kemunculannya
Baca: Anak Menpora Imam Nahrawi Dipukul Saat Nonton Persija vs Persebaya. Begini Kejadiannya
Menurut polisi di Sadar Bazaar, ibu dan anak itu kesal dengan aturan keras dari Ali yang mengekang mereka.
Salah satu aturan Ali adalah melarang para putrinya memakai celana jin.
“Bahkan sejak mayat Ali ditemukan, kami mencurigai keterlibatan anggota keluarga, karena mayatnya ditemukan hanya 250 meter dari rumah mereka,” kata Inspektur Daya Chand Sharma.
Ia menambahkan, polisi memeriksa secara rinci catatan seluruh anggota keluarga.
Polisi menemukan istri Ali, Zahida, secara teratur menelepon sebuah nomor.
Dari penyelidikan polisi, diketahui Ali pulang dari kantor polisi tempat ia bekerja dan tiba di rumah pukul 10.45 di Sabtu (23/6/2018).
“Pembunuh bayaran bernama Tahseen dan Ehsaan, ditelepon untuk membunuhnya. Mereka melihat Ali masuk ke rumah dan membunuh Ali pada pukul 1 siang,” jelas Inspektur Sharma.
Pada hari yang sama dan setelah gelap, pembunuh bayaran datang ke rumah lagi. Dibantu anggota keluarga, mayat Ali ditaruh di motor mereka dan dibuang dekat sebuah kali.
Jelas saja pembunuhan seorang polisi membuat para rekannya menyelidiki secara besar-besaran.
Apalagi ternyata ada petunjuk penting yang terekam dari kamera CCTV, yang kemudian diselidiki polisi.
Setelah dikonfrontasi akhirnya kelima wanita itu mengakui telah melakukan perbuatan kriminal.
Zahida telah menyewa Tehseen dan Qasim untuk membunuh suaminya dengan bayaran 1.100 poundsterling atau Rp 22 juta.
Setengah dari upah itu dibayar dari gaji Ali yang disimpan di rumah.
Baca: Anak Menpora Imam Nahrawi Dipukul Saat Nonton Persija vs Persebaya. Begini Kejadiannya
Baca: Penembakan Lagi di AS. 5 Orang Tewas. Pelaku Amputasi Jari Agar Tak Dikenali
Setengah upah lainnya dijanjikan akan diberikan setelah ‘tugas’ pembunuhan selesai.
Dari penyelidikan terungkap bahwa Zahida berharap bisa mendapat uang 88.000 poundsterling atau Rp 1,7 miliar dari dana pensiunan Ali setelah kematiannya.
Para putrinya juga mengklaim bahwa mereka tidak senang dengan aturan keras dari ayahnya yang melarang mereka memakai celana jins.
Komplotan kriminal itu juga berharap salah satu dari mereka bisa menggantikan pekerjaan ayah mereka di kantor polisi.
Dilansir MailOnline, Rabu (27/6/2018), polisi juga telah menangkap kedua pembunuh bayaran, yang ternyata telah melakukan banyak tindakan kriminal di wilayah tersebut.(*)