Berapa Uang yang Dihabiskan untuk Nyaleg? Ini Hasil Riset dan Pengakuan Para Bacaleg
Layaknya sebuah pasar, orang yang berkompetisi dalam Pileg harus bisa menjawab tuntutan masyarakat dan mengeluarkan sejumlah modal.
Politisi PDI-P Indah Kurnia. Foto: Parlementaria
Dia mengaku bersyukur, profesi yang pernah dilakoni sebelum menjadi anggota DPR bisa membantunya membangun popularitas.
Indah Kurnia merupakan mantan karyawan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Posisi terakhir yang dia pegang adalah Kepala Cabang BCA Tunjungan.
Posisi tersebut sangat membantu dia mengenal banyak orang.
“Bahkan, saya hafal nomor rekening sejumlah nasabah BCA. Saya bertemu mereka, yang saya sebut nomor rekeningnya, hahaha...,” kata Indah saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (28/7/2018).
Selain menjadi bankir, Indah juga menjadi penyanyi panggung dan manajer klub sepakbola Persebaya.
Dari situlah, popularitas dan dukungan tak sulit untuk diperoleh.
“Pas saya maju jadi caleg tahun 2009, saya hanya mengeluarkan uang Rp 90 juta. Ya itu tadi, karena saya tidak perlu lagi kampanye untuk memperkenalkan diri,” akunya.
Indah mengaku, dana tersebut tidak besar jika dibandingkan dengan caleg lain yang maju dalam kontestasi pemilihan legislatif.
Habiskan Rp2 Miliar
Kisah berbeda diungkapkan oleh seorang mantan caleg yang gagal maju ke Senayan.
Sebut saja namanya Wawan. Seorang mantan komisaris salah satu BUMN.
Tahun 2014 dia mencoba peruntungan di dunia politik dengan maju sebagai caleg Partai Demokrat.
Sehari-harinya lebih banyak dihabiskan di Jakarta dan Jawa Timur. Akan tetapi, pada 2014 dia mendapat tawaran untuk maju di salah satu daerah pemilihan (Dapil) di Jawa Tengah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/berkas-caleg-kpu-kepri_20180718_195318.jpg)