Berapa Uang yang Dihabiskan untuk Nyaleg? Ini Hasil Riset dan Pengakuan Para Bacaleg
Layaknya sebuah pasar, orang yang berkompetisi dalam Pileg harus bisa menjawab tuntutan masyarakat dan mengeluarkan sejumlah modal.
Dia tak menyia-nyiakan tawaran tersebut. Berbekal keyakinan dan tabungan, Wawan berkompetisi di wilayah yang sama sekali tidak dia kenal.
Baca: MUI Kepri Keluarkan Edaran Penundaan Vaksin Campak dan Rubella Sampai Ada Sertifikat Halal
Baca: Putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu Melahirkan. Sang Suami Masih Rahasiakan Namanya
Untuk memuluskan keinginannya itu, dia merekrut tim pemenangan.
Saksi-saksi juga untuk megawal proses pemungutan suara.
Untuk sosialisasi dan personal branding, Wawan sering menginap di rumah-rumah penduduk di Dapil yang akan dia wakili.
Komunikasi dia lakukan secara intensif. Caranya, dengan menggelar berbagai pertemuan.
Namun di akhir pemilihan, dia harus tersingkir. “Saya habis Rp 2 miliar untuk kampanye kemarin,” ungkap dia.
Merasakan pahitnya kekalahan dalam kompetisi Pileg, Wawan memutuskan tidak lagi maju dalam kancah tersebut tahun depan.
Hasil Riset
Direktur Prajna Research Indonesia Sofyan Herbowo mengatakan biaya untuk branding politik memang tidak sedikit.
Semakin rendah popularitas seseorang, biaya akan semakin mahal.
Hal lain yang juga menentukan murah-mahalnya modal maju sebagai caleg adalah tingkat literasi media.
Semakin tinggi tingkat konsumsi media di suatu daerah, semakin murah biaya untuk pencalegan.
Dari riset yang selama ini telah dilakukan, Sofyan menyebutkan ada biaya minimal yang harus disiapkan oleh seorang caleg saat akan menghadapi Pileg.
Adapun perinciannya sebagai berikut:
1. Calon anggota DPR RI : Rp 1 miliar-RP 2 miliar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/berkas-caleg-kpu-kepri_20180718_195318.jpg)