BATAM TERKINI
Presdir ATB Jadi Pembicara di Pertemuan Kelas Dunia di SCADA WORLD SUMMIT IX 2018 di Singapura
CEO PT Adhya Tirta Batam (ATB), Benny Andrianto Antonius didaulatkan sebagai pembicara dalam event terbesar tentang SCADA World Summit IX - 2018.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - CEO PT Adhya Tirta Batam (ATB), Benny Andrianto Antonius didaulatkan sebagai pembicara dalam event terbesar dunia tentang SCADA World Summit IX - 2018.
Pria peraih TOP CEO di ajang bergengsi TOP BUMD selama dua tahun berturut-turut ini bahkan menjadi satu-satunya pembicara asal Indonesia sepanjang sejarah Scada World Summit sejak 1st hingga di 9th Scada World Summit digelar.
Meski bergerak di bidang utilitas dalam lingkup melayani kebutuhan air bersih lokal Batam, namun ATB telah diakui sebagai benchmark bagi perusahaan air dalam dan luar negeri.
Dalam event ini Benny membawakan topik bertemakan SCADA, GIS and ERP System Integration.
Baca: CEO ATB Jadi Satu-satunya Pembicara Indonesia di SCADA WORLD SUMMIT IX 2018 di Singapura
Baca: Anggap Bagian Keluarga, ATB Potong Kue dan Tiup Lilin Ikut Rayakan Ulang Tahun Tribun Batam
Baca: ATB Berikan Pelayanan Istimewa Dengan Membagi Souvenir ke Pelanggan
"Bahwa sistem yang diterapkan ATB sendiri merupakan sistem SCADA terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan air.
Setiap proses yang berkaitan dengan pengelolaan air hingga service petugas di lapangan dapat dimonitoring secara real time sehingga kualitas produk dan jasa yang diberikan ATB terjaga sesuai standarisasi yang telah ditetapkan,"ujar Benny.
Scada World Summit IX - 2018 merupakan internasional bergengsi yang menyatukan para pakar industri dalam konferensi akbar terkait desain sistem, rekayasa, pemeliharaan dan manajemen keamanan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
Event yang telah mencapai tahun kesembilan ini, memberikan pemahaman yang berharga dan mendalam mengenai bagaimana implementasi SCADA dalam membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi human error dengan tetap memperhatikan masalah "cyber security" melalui system SCADA 4.0.
Para peserta yang mengikuti Scada World Summit IX - 2018 di Singapura ini terdiri dari para pakar yang aktif sebagai peneliti, pengajar maupun praktisi yang aktif dalam bidang SCADA dari berbagai perusahaan besar maupun universitas termuka di seluruh dunia.
Mereka berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Australia, Uni Emirat Arab, Kuwait, India, Philipina, Malaysia dan Indonesia.
Topik utama yang dibahas dalam event yang digelar di Hotel Holiday Inn Singapura dari Senin (3/9/2018) sampai dengan Rabu (6/9/2018) lalu ini meliputi semua permasalahan dan pengembangan sistem SCADA seperti Big Data Analytic.
Integration System, Interoperability System, Geographic Information System (GIS), InformationTechnology (IT), Operation Technology (OT), Enterprise Resource Planning (ERP), Cyber Security, Internet of Thing (IOT), SCADA Network Infrastructure, SCADA Restoration dan lain sebagainya.
Perhelatan internasional SCADA World Summit IX - 2018 diselenggarakan oleh Equip Global Pte Ltd dan terbagi dalam beberapa slot yaitu Pre Summit pada tanggal 3 September.
Main Summit 1 tanggal 4 September, Main Summit 2 pada 5 September dan Post Summit di hari terakhir pada 6 September 2018. Paparan materi disajikan dalam bentuk presentasi, studi kasus, diskusi panel hingga lokakarya (workshop).
Para peserta harus merogoh kocek minimal USD 1.499 untuk paket workshop hingga USD 11.293 untuk paket lengkap workshop atau setara dengan kisaran 16 juta sampai 120 juta rupiah untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan solusi seputar permasalahan pembangunan serta pengembangan SCADA.
Angka yang cukup fantastis untuk mengikuti sebuah workshop studi kasus dan diskusi.
Para peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan terlibat dalam diskusi mendalam.
Mereka menanyakan mengenai berbagai topik seputar SCADA baik dari segi pengembangan, peningkatan, implementasi, desain, pemecahan masalah dan pemeliharaan hingga bagaimana melawan ancaman bahaya cyber dalam manajemen keamanan SCADA.
Terobosan luar biasa diciptakan ATB melalui sistem SCADA 4.0 karena berhasil mengintegrasikan semua sistem yang dibutuhkan dan menggabungkannya dengan sistem ERP dalam satu platform, dimana hal tersebut sangat sulit dan jarang berhasil dilakukan oleh perusahaan manapun.
Namun ATB dengan tenaga SDM dari negeri sendiri, mampu membangun ATB SCADA yang menjadi acuan dan memberi dampak luas bagi perkembangan inovasi teknologi dunia.
"Kemampuan ATB SCADA dalam memasukkan Big Data Analytic dari seluruh komponen operasi yang dipadukan dengan sistem ERP yang hasilnya tidak hanya mampu membantu tim teknis dan operator lapangan saja, namun juga mampu merambah ranah business intelligence yang dapat membantu memberikan “insight” bagi manajemen dalam mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat," paparnya.
Hingga saat ini, hanya ATB yang mampu memiliki sistem SCADA yang terintegrasi di bidang pengelolaan air minum. ATB SCADA yang sedang dalam proses patent ini, menjadi salah satu indikator bahwa ATB memang layak diproyeksikan sebagai operator air kelas dunia di masa depan.
Kehadiran ATB sebagai maestro pengelola air dan tangan kreatif seorang Benny Andrianto yang mampu melakukan pengembangan SCADA terintegrasi yang dapat memberikan insight dari segi teknis hingga proses pengambilan keputusan untuk menjalankan roda bisnisnya, telah membuka mata para pakar dunia perihal eksistensi ATB dan Kemampuan Bangsa Indonesia di kancah internasional.
Sulit rasanya menemukan perusahaan air yang levelnya diatas atau setidaknya setara dengan ATB. Pencapaian dan pembuktian kapabilitas kinerja yang mumpuni dari segala aspek, wajar jika ATB menjadi satu-satunya benchmark perusahaan air di Indonesia serta diakui oleh industri global.
ATB SCADA bahkan telah mendunia dengan seringnya ATB mendapatkan kunjungan studi banding dari negara lain seperti Cina, Afrika Selatan, Korea, Malaysia dan Timor Leste. (*)