Nasib Panglima ABRI Ini Berakhir Tak Terduga Setelah Komentari Monopoli Bisnis Anak Soeharto
Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen, sehingga sosoknya banyak dianggap misterius
TRIBUNBATAM.id - Nama Leonardus Benyamin Moerdani atau lebih dikenal dengan LB Moerdani merupakan sosok yang tak asing lagi bagi bangsa Indonesia.
Pria yang pernah menjabat sebagai Panglima ABRI ini dikenal merupakan sosok yang cerdas dan loyal kepada Soeharto.
Benny yang lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932 merupakan sosok yang pengalaman di berbagai medan pertempuran berat di Indonesia.
Baca: Saat Jadi Presiden, Soeharto Ramal Kondisi Indonesia pada Abad 21. Pengamat: Ramalannya Benar
Baca: Jenderal Soeharto Tentang Masa Kecilnya: Saya Berakar Dari Desa
Baca: Pasukan Pengawal Presiden Soekarno Dibubarkan Gara-gara G30S PKI
Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen, sehingga sosoknya banyak dianggap misterius.
Moerdani merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai pada tanggal 28 Maret 1981.
Peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia.
Benny bahkan menjadi satu diantara anak kesayangan Soeharto di awal-awal kedekatannya.
Namun kondisi tersebut berubah 180 derajat ketika Benny mulai berani mengkritik Soeharto.
Benny merupakan satu diantara prajurit cerdas dibalik kalahnya Pasukan Elite Inggris SAS dari pasukan TNI.
Pertempuran antara TNI dan SAS ini berlangsung saat terjadinya konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
Malaysia yang saat itu dibantu oleh pasukan Inggris, Australia dan juga tentara Gurkha ini kewalahan menghadapi keganasan pasukan TNI.
Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia- Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler.
Baca: Beginilah Percakapan Terakhir Jenderal Benny Moerdani dan Sniper Musuhnya!
Baca: Operasi Rahasia, Kopassus Pukul Mundur Belanda Berkat Strategi Kucing-kucingan Benny Moerdani
Baca: Di Balik Operasi Kopassus Tumpas Pembajak Pesawat DC9 Woyla. Jenderal Moerdani Nekat Menyusup
Tapi karena konflik itu merupakan peperangan yang tidak diumumkan (undeclared war), infilitran yang menyusup menggunakan nama sukarelawan meskipun sebagain besar di antara merupakan anggota ABRI/TNI.
Konflik itu sendiri awalnya berlangsung di Kesultanan Brunei dan jauh dari masalah di dalam negeri Indonesia.
Pada 8 Desember 1962 di Kesultanan Brunei Darussalam yang kaya minyak dan merupakan protektorat Kerajaan Inggris meletus pemberontakan bersenjata.