MAS yang Dipaksa Minum Air Kencing dan Dibakar, Sempat Berteriak Minta Tolong. Ini Kornologisnya

Waktu api marak, W ketakutan dan teman-temannya juga. Karena si MAS sudah keliling-keliling kepanasan untuk minta pertolongan.

TRIBUNMEDAN
Anak Korban Persekusi 

TRIBUNBATAM.id-Seorang anak berinisial MAS berusia delapan tahun, menjadi korban persekusi oleh teman bermainnya, di Jalan Masjid Pam Beting Semelur tepatnya di belakang Masjid Nurul Jalal, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Selasa (6/11/2018) kemarin.

Korban disuruh menenggak air kencing temannya, kaki kiri korban juga mengalami luka bakar setelah di siram bensin dan di sulut api saat bermain.

Bocah laki-laki berinisial MAS ini terus meringis kesakitan di rumah mungil sewaan keluarganya.

Ibu korban MAS, URA mengatakan kejadian terjadi hari Selasa (6/11/2018) di bully sama temannya sampai kaki terbakar.

"Sudah sering dia di bully, kadang ada luka lecet ada luka memar. Sudah kerap terjadi sampai mulutnya pernah berdarah diduga dipukul. Pengakuan anakku ada remaja yang memukul. Tapi karena saya tidak ada bukti, jadi tidak bisa untuk melaporkan," kata URA, Jumat (9/11/2018).

"Saat ini saya masih berusaha mencari saksi-saksi dalam pelaku persekusi anak saya. Saya harus kerja keras nggak makan, nggak tidur dan nggak minum. Untuk mencari saksi-saksi. Kalau yang sebelumnya hanya luka kecil saya anggap nggak apa. Yang penting anak saya perhatikan. Tapi namanya anak-anak mana mau dia di kurung-kurung di rumah. Jadi dia cari silap orang tuanya untuk keluar," sambungnya.

URA menambahkan, awalnya ia baru pulang dari Posyandu bawa adiknya MAS. Lalu memberi asih kepada adiknya dan melihat MAS sedang tiduran sambil main-main boneka miliknya. Kemudian saya BAB, setelah itu pas keluar lihat MAS sudah tidak ada.

"Pas keluar WC saya nggak ada dia, terus saya suruh abangnya MB (10) untuk mencari sekalian membeli kelapa dan minyak. Pas dilihat MB, kaki kiri MAS sudah terbakar dari pergelangan betis sampai ke paha. Katanya mereka awalnya bermain plastik dihembus sampai gembung. Kemudian ditepukkan hingga meletus dan bunyi praaaakkkk gitu," ujar URA.

Baca: Dipersekusi Temannya, Bocah Empat Tahun Ini Dipaksa Minum Air Kencing dan Dibakar

Baca: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Lho Asal Usul Nama Sopir

Baca: Jokowi Geram, Sindir Politikus Genderuwo Gentayangan. Samakah dengan Sontoloyo?

Baca: Banjir Jalan DI Panjaitan Akhirnya Teratasi. Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Tanjungpinang

Namun saat itu, MAS yang membawa bensin yang dibelinya seharga Rp 5 ribu, tiba-tiba disuruh untuk meminum air kencing yang dibilang berisi air teh manis karena berwarna kuning. Oleh W yang saat itu bersama T dan P. Kendati ia menolak, korban tetap diperdaya ketiga temannya dengan menyebut isi botol air mineral itu adalah teh manis.

Setelah menenggak kencing temannya itu, MAS ditertawai oleh dua orang temannya yang sedari tadi menonton. Tidak berhenti sampai disitu, pelaku yang menyuruh MAS meminun air kencingnya juga menyiramkan bahan bakar dari botol bensin yang dipegang korban.

"Kuambil bensin kau, kubakar kau," ucap W.

Dibilang anak saya "Jangan, jangan buang itu," jawab MAS.

Tak berhenti sampai disitu, celakanya setelah di siram menggunakan bahan bakar, pelaku lalu menyulut api ke celana korban menggunakan mancis milik P. Setelah sebelumnya ada ditumpahkan bensin di celana MAS. Tapi nasib badan nggak baik, api dari mancis itu marak dan menyambar ke celana MAS.

Sebenarnya saat kejadian pelaku W hanya seorang diri. T dan P hanya melihat bahkan sempat melarang untuk tidak melakukan hal itu. Tapi W tidak mau menghiraukan. Mancis yang dipakai W untuk membakar punya P. Setelah di kasih minum air kencing, MAS di gara-garai dan bully terus.

MAS sempat bingung mematikan apinya dan bensin yang dipegang MAS terlepas hingga menyambar ke kaki kirinya. Kontan hal itu, membuat korban panik dan kesibukan bukan kepalang untuk memadamkan api tersebut.

"Waktu api marak, W ketakutan dan teman-temannya juga. Karena si MAS sudah keliling-keliling kepanasan untuk minta pertolongan. Terakhir api bisa dipadamkan setelah pemilik rumah tempat mereka bermain, di halaman teras Tari dan abangnya membantu memadamkan api," sebutnya.

"Info saya terima cara W bermain bensin itu dari Idil abangnya. Jadi si T pernah lihat Idil bakar MAS. Dengan cara tuangkan bensin ke celana MAS dan begitu marak langsung dipadamkan tanpa meninggalkan bekas. Mirisnya sewaktu W mempraktekkannya tidak dipadamkan," ungkapnya.

Masih kata URA, MAS lalu lari, karena seperti biasa dia kalau disuruh pulang oleh abang atau kakaknya dia menjerit. Minta tolong "mak tolong awak". Karena kalau abangnya yang suruh pulang dia nggak mau kalau harus di tarik-tarik. MAS menjerit-jerit pulang, saya pikir karena dia ditarik abangnya. Rupanya dia berlari-lari karena kesakitan akibat kakinya terbakar.

"Ih kena knalpot ini," ucapnya ke MAS.

Karena, mana tahu dia manjat-manjat mencium bensin. Rupanya nggak, yang punya rumah kontrakan kami, Pak Ucok bilang ini terbakar dan di buka celana anakku agar tidak lengket lukanya.

"Sempat saya tanya siapa yang buat ini. Di jawabnya abang-abang itu yang buat," jawabnya.

"Saya langsung bawa dia ke rumah sakit, tapi sebelum itu saya bawa anak saya MAS ke dukun kampung untuk mengurangi rasa sakit. Setelah di obati di bawa ke RSUD Tanjungbalai," sambungnya.

URA lalu mendatangi abang dari pelaku W, Aidil alias Idil (22) yang sudah berumahtangga dan memiliki satu anak.

"Dil siapa yang bakar anakku. Terus dia marah-marah bilang bagus-bagus kau becakap. Jangan kau sembarang tuduh. Siapa yang bakar anak kau. Kau sudah tahu anak kau lambat, anak kau gilo," ucap URA menirukan perkataan Idil.

Lebih lanjut, URA berharap semoga pelakunya ada etikad baik, keluarganya mau bertanggungjawab atas anak MAS.

"Soalnya anak saya ini mungkin cacat permanen, karena kakinya nggak bisa dilurusi lagi. Kalau kakinya diluruskan dia menjerit kesakitan. Kalau orang dewasa saya minta di hukum. Karena polisi masih memeriksa apakah ada yang menyuruh atau tidak," katanya.

"Kalau nanti seandainya benar anak itu ada di suruh saya minta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kalau benar anak saya di bakar ada suruhan. Saya minta polisi menjalankan tugas menghukum otak dari pelaku. Karena tidak lagi mungkin menghukum anaknya karena di bawah umur. Karena anakku trauma pasca kejadian. Tiap dia tidur tidak pernah lagi nyenyak, sering terkejut dan mengigau," pungkas URA. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Begini Kronologis hingga MAS Dipaksa Minum Air Kencing dan Kakinya Dibakar

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved