TSUNAMI SELAT SUNDA

Benarkah Tsunami Selat Sunda Dipicu Erupsi Anak Krakatau? Ini Kata Ahli Vulkanologi & Ulasan PVMBG

PVMBG belum dapat menyimpulkan pemicu tsunami yang terjadi di Perairan Selat Sunda karena aktivitas Gunung Anak Krakatau

Editor: Mairi Nandarson
twitter/@usa_hakase
Gunung Anak Krakatau dan ilustrasi dari Shizuoka University 

Namun, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, sangat kecil kemungkinan tsunami disebabkan oleh faktor meteorologi.

"Tidak ada dasar yang menjelaskan perubahan tekanan tiba-tiba. Perubahan tekanan karena pemanasan. Tsunami terjadi pada malam hari jadi tidak mungkin," katanya.

Dia meyakini, Anak Krakatau bukan satu-satunya pemicu tsunami Selat Sunda.

Faktor lain yang menyebabkan adalah gelombang tinggi akibat faktor purnama dan angin.

Gelombang tinggi karena angin jika digabung dengan pasang maksimum karena purnama bisa menyebabkan banjir rob yang melimpas ke daratan lebih jauh.

"Bila ada gelombang tambahan dari tsunami akibat longsoran, walau sesungguhnya tidak besar, banjir rob bertambah kekuatannya sehingga bisa merusak," ungkapnya.

Terlepas dari perdebatan yang ada, Surono mengungkapkan bahwa setiap bencana pasti memiliki gejala yang bisa dibaca. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyoal Dakwaan pada Anak Krakatau tentang Kasus Tsunami Selat Sunda" 
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Longsoran Gunung Krakatau Bisa Picu Tsunami jika di Atas VEI 6"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved