Malangnya Pramugari Cantik Ini Dipermalukan Penumpang Obesitas di Toilet Pesawat: Menjijikkan!

Pramugari cantik EVA Air dipaksa melayani seorang penumpang obesitas asal Amerika Serikat yang menuntutnya bekerja jauh di luar perikemanusiaan

Shanghai.ist
Pramugari EVA Air dipermalukan seorang penumpang obesitas 

TRIBUNBATAM.id, TAIPEI - Di balik wajah cantik, murah senyum dan tutur kata yang lembut, tugas dan tanggung jawab seorang pramugari maskapai penerbangan sangatlah berat.

Seringkali mereka harus menghadapi berbagai ulah para penumpangsaat terbang.

Meski demikian, para pramugari dituntut selalu profesional melayani para pelanggan, sesuai dengan aturan perusahaan penerbangan tempat mereka bekerja.

Namun, apa yang dialami oleh pramugari cantik EVA Air Taiwan ini menimbulkan perdebatan yang sangat luas di Taiwan.

Para pramugari ini bekerja seperti suster rumah sakit yang melayani pasien sakit parah.

Pramugari cantik ini dipaksa melayani seorang penumpang obesitas asal Amerika Serikat yang menuntutnya bekerja jauh di luar perikemanusiaan pada penerbangan  Los Angeles-Taipei, Sabtu (19/1/2019) lalu.

Cristiano Ronaldo Kalah Taruhan. Gagal Cetak Gol Penalti Saat Juventus vs Chievo

757 Kepri Jaya Hadapi Tim Mantan Juara Liga 1 2018 Persija Jakarta, Rabu (23/1) Besok Jam 16.00 WIB

BREAKING NEWS: Abu Bakar Baasyir Batal Dibebaskan, Pemerintah Ungkapkan Alasan

Penumpang pria tersebut mengalami masalah ketika harus buang air ke toilet.

Tentu saja, untuk mengantarkan penumpang ini ke toilet adalah tugas yang harus dilakukan meskipun sulit karena penumpang itu bertubuh tambun.

Namun, permintaan penumpang yang beratnya 200kg dan berkursi roda ini kemudian mulai tidak masuk akal.

Saat berada di toilet bisnis --karena toilet kelas ekonomi tidak muat, pria itu memencet tombol bantuan darurat.

Pria itu meminta pramugari untuk menarik pakaiannya, termasuk pakaian dalamnya, dengan alasan baru selesai operasi, sehingga tidak bisa melakukannya sendiri.

Karena tidak ada awak kabin yang laki-laki, para pramugari ini awalnya enggan melakukannya.

Namun pria tersebut memaksa dan mengancam akan kencing di celana jika permintaannya tidak dituruti.

VIDEO VIRAL - Penumpang Bikin Rusuh di Pesawat, Penerbangan Australia-Singapore Dialihkan

Dikabarkan Dilamar Reino Barack, Syahrini Bosan Kemewahan. Ingin Nikah Sederhana

Dus, pramugari ini, dengan berat hati, menuruti permintaan itu.

Kesungkanannya karena haru membuka pakaian laki-laki bisa diatasi dengan menutup bagian tubuh pria ini dengan selimut.

Pria itu juga meminta agar pintu kamar mandi harus tetap terbuka karena mengaku pengap dan membuat dirinya tidak bisa bernafas.

Tak berhenti di situ, pria ini kembali memanggil pramugari.

Kali ini permintaannya sangat tifak masuk akal, yakni menyeka pantatnya setelah buang air.

Sekali lagi, awak kabin pada awalnya menolak, tetapi lelaki itu mengancam akan tinggal di kamar mandi sepanjang penerbangan dan tidak akan cebok selama itu.

Lagi-lagi, sang pramugari terpojok antara tugas yang mahaberat dengan harga diri.

Namun, karena tidak punya pilihan, pramugari tersebut melakukannya dan menggunakan sarung tangan bedah untuk menjalankan tugasnya.

Apa yang terjadi?

Ternyata penumpang gendut ini memang sudah punya niat untuk mempermalukan pramugari EVA Air ini.

Ketika pramugari itu menjalankan tugasnya, pria itu mengerang dan berkata "lebih dalam... lebih dalam...!"

Tentu saja kejadian itu membuat sang pramugari malu dan trauma berat.

Kisah pramugari ini kemudian diposting oleh pemilik akun Jeff Lin di media sosial dan langsung menjadi viral di seluruh dunia.

Ia tidak bisa menerima dirinya dipermalukan oleh penumpang yang melecehkannya.

Ia meminta EVA Air untuk melindungi karyawannya dengan lebih baik, mempekerjakan lebih banyak pramugari pria, dan mencegah penumpang melakukan tindakan fisik yang tak pantas pada pramugari.

Postingan pramugari itu langsung viral bahkan menjadi pemberitaan luas di seluruh dunia.

Organisasi Awak Penerbangan Taoyuan kemudian menggelar jumpa pers bersama pramugari yang hanya disebutkan bermarga Kuo tersebut.

Di depan media, Kuo yang merupakan pramugari kepala dalam penerbangan itu menceritakan kembali apa yang dialaminya.

"Setelah kejadian itu, saya mengurung diri di kamar mandi pesawat selama penerbangan, menangis dan muntah," katanya.

Touyuan mengecam keras peristiwa tersebut sebagai perlakuan yang sangat tidak bermartabat.

Mereka menilai, pekerjaan yang dilakukan pramugari tersebut adalah budaya yang tidak adil daslam dunia penerbangan karena mereka diminta memenuhi seluruh permintaan penumpang, tidak peduli seberapa absurd atau merendahkan martabatnya.

EVA Air kemudian mengatakan bahwa pramugari tidak berkewajiban untuk bertindak memenuhi permintaan penumpang yang berlebihan, bahkan jika mereka membutuhkan bantuan khusus.

Maskapai tersebut juga akan menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk, apakah penumpang itu benar-benar sakit atau tidak.

Sebab, jika penumpang itu berkebutuhan khusus, semestinya ia didampingi keluarga atau perawat sendiri untuk sebuah perjalanan jauh.

Menurut informasi yang dilansir Taiwan news, ini bukan insiden pertama yang dilakukan oleh penumpang tersebut.

Bahkan, diduga ia sengaja menggunakan kondisi obesitas dan kursi rodanyua untuk dilayani lebih.

Misalnya, meminta tiga kursi dikosongkan atau dipindahkan dari kelas ekonomi ke kelas bisnis karena ukuran tubuhnya terlalu gemuk.

Sumber berita: Netshark, Shanghai.ist, DailyMail, AsiaOne

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved