Gegara Dilarang Main Game, Anak dan Ayah Tiri Baku Hantam, Sang Ayah Tewas, Begini Kronologisnya
Ayah dan Anak tiri di Manado Baku Hantam. Akibat kejadian tersebut sang ayah tewas terkapar dengan sejumlah tusukan diperut dan dadanya.
TRIBUNBATAM.id - Ayah dan Anak tiri di Manado Baku Hantam. Akibat kejadian tersebut sang ayah tewas terkapar dengan sejumlah tusukan diperut dan dadanya.
Pembunuhan itu dilakukan oleh BM alias Boris (21) terhadap ayah tirinya, Rumbhe Mandak (49), warga Lingkungan V, Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal Dua, Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu (06/02/2019)
Kasus pembunuhan ayah tiri berawal saat korban menegur dengan kata kasar kepada tersangka.
Saat itu tersangka sedang asyik bermain game di handphone sambil merokok di dalam kamar dengan kondisi sudah dipengaruhi miras.
Tidak terima dengan teguran dari ayah tirinya, tersangka keluar dari kamar sambil buat keributan.
Korban pun mengejar tersangka dan memukul anak tirinya itu sampai terjatuh di lantai.
• Reaksi Luna Maya Ketika Ditanya Mengenai Kabar Pernikahan Reino-Syahrini
• Ketahuan Selingkuh Dengan Istri Orang Pria ini Bunuh Diri Pakai Tali Jemuran, Alasannya Bikin Geram
• Diduga Terperangkap Dalam Tugboat Terbalik, 2 ABK Tugboat Koi 3 Masih Hilang
Tidak terima dengan perbuatan korban, tersangka mengambil pisau di dapur, dan langsung menikam korban di beberapa bagian tubuh korban.
Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian dengan berlumuran darah.
Keluarga Minta Diautopsi
Jenazah Rumbhe Mandak diautopsi di rumah sakit Bhayangakara Karombasan Kota Manado.
Rumbhe Mandak dengan banyak luka tikaman dan tebasan yang dilakukan anak tirinya sendiri BM alias Boris (21)
"Korban sudah diautopsi di dalam ruang pemulasaran RS Bhayangkara Karombasan," ujar Kapolsek Tikala AKP Taufiq Arifin
Ditambahkannya, autopsi ini dilakukan oleh permintaan kekuarga korban.
• Live Streaming Newcastle Jets vs Wellington Phoenix, Mengintip Calon Lawan Persija di Playoff LCA
• HOAKS, Pesan Berantai Pengurusan SIM Secara Kolektif, Ini Event Yang Benar
• Diperkosa, Dibunuh dan Mayat Dibuang di Kebun Karet, Ini Lima Fakta Pembunuhan Mahasiswi Cantik
• Diperkosa, Dibunuh dan Mayat Dibuang di Kebun Karet, Ini Lima Fakta Pembunuhan Mahasiswi Cantik
"Keluarga korban minta untuk di autopsi, jadi kami membawa jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara Karombasan untuk diautopsi," jelasnya.
Sempat Lari, Tersangka menyerahkan diri
Tersangka BM alias Boris (21) sempat melarikan diri setelah membunuh ayah tirinya. Namun, dia menyerahkan diri ke polisi pada Rabu (6/2/2019) siang.
"Saat anggota saya sedang mencarinya, ternyata dia (pelaku) sudah datang ke Polsek dan menyerahkan diri," ujar Kapolsek Tikala AKP Taufiq Arifin.

Ditambahkannya, saat ini Boris sudah di dalam sel tahanan Polsek Tikala untuk proses lanjut.
"Untuk sementara kami masih menunggu hasil autopsi korban. Pastinya kasus diproses lanjut," tegas Arifin.
Korban Sempat Dirayu Istri
Lance Arifin (55) istri korban pembunuhan Rumbhe Mandak (49) sekaligus ibu tersangka BM alias Boris (21) sempat melerai perkelahian kedua orang dicintainya tersebut
"Suami saya mengatakan kalau di kamar anak saya ada keluar asap. Dia marah jangan sampai terjadi kebakaran," ujar Lance Arifin
Lance mengatakan, ia sempat merayu sang suami agar tidak marah-marah terhadap Boris.
Korban tidak menghiraukan nasihatnya. Rumbhe Mandak tetap pergi ke kamar Boris dan langsung memarahinya.
"Suami saya menendang dinding kamar anak saya, sampai anak saya marah dan buat keributan di dalam rumah," tambah Lance.
"Saat itu juga mereka berdua berkelahi, dan saya coba melerai mereka, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya perempuan," bebernya.
Tidak lama kemudian, Ibu rumah tangga itu melihat anaknya sudah menikam suaminya.
"Saya sudah tidak sempat melihat berapa kali anak saya menikam suami saya. Saya hanya melihat suami saya sudah berlumuran darah dan tergeletak di lantai," jelasnya.
"Saya langsung teriak minta tolong, dan dibantu warga, suami saya dibawa ke rumah sakit MMC Paal dua Manado," ungkapnya.
"Suami saya sempat tiba di rumah sakit Paal Dua, tapi sudah tidak bisa tertolong, karena terlalu lama di rumah, dan mengeluarkan banyak darah," kata ibu rumah tangga itu.
Polsek Tikala dan Polresta Manado berjaga di lokasi di RS Bhayangkara (Jufry Mantak)
Proses Autopsi Dikawal Polisi

Proses autopsi jasad Rumbhe Mandak rumah sakit hingga pemulangan jenazah ke rumah duka mendapat pengawalan Tim Paniki Rimbas I Polresta Manado dan Polsek Tikala.
"Pengawalan ini untuk menjaga situasi yang tidak kita inginkan saja," ujar Kanit Reskrim Polsek Tikala Ipda Iyudi Hartando
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pembunuhan Ayah Tiri di Perkamil: Istri Sempat Rayu Korban hingga Pemulangan Jenazah Dikawal Polisi, http://manado.tribunnews.com/2019/02/07/pembunuhan-ayah-tiri-di-perkamil-istri-sempat-rayu-korban-hingga-pemulangan-jenazah-dikawalpolisi?page=all.