BATAM TERKINI
Batam Disebut Luar Negeri Karena FTZ, Pengusaha Gerah dan Ungkap Keanehan FTZ di Batam
Para pelaku usaha di Batam mengeluhkan berbagai persoalan yang mereka alami selama menjalankan usahanya saat mengikuti dialog investasi.
Penulis: Dewi Haryati |
Proses Gunakan Aplikasi Barang Kiriman
Sementara itu, Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea dan Cukai Batam, Sumarna yang dikonfirmasi Tribun, menjawab persoalan pengiriman barang yang terjadi saat ini di perusahaan jasa titipan (PJT), maupun pos.
"Mulai tanggal 29 Januari lalu, kami mengimplementasikan sistem aplikasi barang kiriman. Hal-hal yang membuat lambatnya layanan barang kiriman, adalah data PJT yang belum sinkron dengan CEISA (Customs-Excise Information System and Automation) kami, serta barcode yang belum standar," kata Sumarna, Sabtu (9/2).
Iapun mempertegas, jika keterlambatan pengiriman barang ini bukan karena adanya peraturan baru.
Juga bukan karena sumber daya manusia (SDM) di BC Batam yang kurang, seperti yang dikeluhkan masyarakat.
Melainkan karena mereka mulai menggunakan sistem aplikasi pengiriman.
Saat ini dari pihak PJT dan BC masih terus melakukan evaluasi, untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk SDM, pihaknya juga sudah menambah personel di kantor pos dan bandara.
"Meski kami sudah melakukan asistensi dan edukasi jauh-jauh hari sebelumnya, PJT sepertinya tidak segera menyesuaikan dengan sistem aplikasi kami," ujarnya.
Disinggung soal target waktu kapan bisa selesai, Sumarna belum bisa memastikannya.
"Mudah-mudahan bisa cepat. Kami dengan PJT lagi terus berusaha mensinkronkannya," kata Sumarna.
Sementara itu, hingga saat ini Tribun belum mendapat konfirmasi terkait penumpukan barang yang terjadi di Kantor Pos. (wie)