Mencari Kepiting di Sungai, Pria Ini Hilang dan Ditemukan Tewas Penuh Gigitan Buaya

Dikabarkan seorang pria asal Indonesia ditemukan dalam kondisi tubuh penuh gigitan.

pexel.com
ilustrasi buaya air asin 

TRIBUNBATAM.id - Dikabarkan seorang pria asal Indonesia ditemukan dalam kondisi tubuh penuh gigitan.

Diduga kuat ia menjadi korban serangan buaya air asin.

Dikutip dari Intisari.grid.id Sabtu (16/2/2019), kejadian itu berlangsung di sebuah sungai di Negara Bagian Sarawak, Malaysia, Selasa (12/2/2019).

Awalnya Muh Tahir Syam (40) bersama keponakannya, Muhammad Arfian Putra Efendi (24) mencari kepiting di sungai di tengah sebuah hutan. 

Mereka sempat terpisah, sampai kemudian Arfian menyadari pamannya tidak ada di sekitarnya.

Ia kemudian mencari sang paman.

Kabar Duka, Pembalap Asia M. Zaki Meninggal Dunia, Dikabarkan Dibunuh Seseorang

Kaget Handphone Dirampas, 2 Wanita Nyungsep dan Terjatuh dari Motor Saat Kejar Jambret

Ketika Si Kecil Cegukan, Mom Perhatikan Kebiasaan Makan Ini dan Penyebabnya

Kisah Kaisar China dengan Perhitungan Ilmu Matematika Bisa Meniduri Ratusan Perempuan

Menurut wakil kepala kepolisian setempat, Mohamad Sabri Zainol, tiba-tiba Arfian menyaksikan kepala pamannya muncul dari permukaan sungai, tapi dalam sekejap lenyap lagi.

Setelah dicari di sekitar lokasi, Tahir Syam ditemukan keesokan harinya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Sabri Zainol mengatakan, saat ditemukan, kondisi tubuh Tahir Syam penuh luka yang diduga akibat gigitan buaya.

Polisi pun menduga kuat, korban diterkam buaya dan sempat diseret ke dalam air sampai kemudian ditemukan tanpa nyawa.

Diketahui korban adalah pekerja imigran di perkebunan sawit, menurut kantor berita Bernama melaporkan.

Banyak orang di Indonesia bekerja di sektor pertanian di Malaysia, yang relatif makmur.

Buaya air asin sering terlihat di sepanjang sungai di dua negara bagian Malaysia di Kalimantan, Sabah dan Sarawak.

Reptil ini bisa tumbuh hingga mencapai 4 meter panjangnya.

Resep Masak Sate Abing, Cocok Disantap dengan Lontong Cap Go Meh yang Istimewa

Perempuan Ngenang Produktif Ciptakan Kain Tenun, akan Ada Kampung Tenun Di Pulau Ngenang

LOKER BATAM INI - Simak Lowongan Kerja Akhir Pekan Ini, Dibutuhkan Tenaga Pengajar hingga Marketing

LIHAT VIDEONYA - Cristiano Ronaldo Terpeleset dan Kecoh Pemain Frosinone, Dybala Sukses Lesakkan Gol

Hewan ini juga telah disalahkan atas beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagi upaya untuk mengurangi jumlah serangan atas buaya.

Pemerintah Sarawak memberikan izin untuk berburu pada buaya sejak tahun 2017, menurut media setempat.

Pasalnya, di Kalimantan, buaya masih hidup dengan bebas di sungai-sungai di alam liar.

Hewan ini kerap kali menjadi ancaman berbahaya bagi manusia.

Kasus serangan buaya lainnya

Seekor buaya menerkam Bernadeta Hoar (58), warga Dusun Halimalaka, Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bernadeta diterkam buaya saat tengah mencari ikan di Muara Pantai Berasi, Kecamatan Malaka Barat , Senin (28/1/2019) siang.

Hingga kini tubuh korban terkamanan buaya ini belum ditemukan utuh, hanya potongan-potongannya saja seperti kepala, kaki kanan, lengan kiri dan sisa usus.

Pihak kepolisian Sektor Malaka Barat bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat masih melakukan pencarian.

Dikutip dari Pos Kupang, sebelum diterkam buaya, korban bersama teman-temannya mencari udang di muara.

Kapolsek Malaka Barat, Iptu Hadi Samsul Bahri, SH saat dikonfirmasi Pos Kupang.Com, Selasa (29/1/2019) membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya ada. Kami baru pulang dari lokasi. Beberapa bagian tubuh sudah ditemukan," kata Samsul.

Menurut Kapolsek, pencarian mulai dilakukan sejak kemarin namun belum ditemukan.

Proses pencarian dilanjutkan hari ini Selasa (29/1/2019.

Sampai pukul 09.00 Wita ditemukan beberapa potongan tubuh korban.

Antara lain kepala, kaki kanan, lengan kiri dan sisa usus.

Menurut Hadi Samsul, korban dan kakak kandungnya Ulu Bete bersama beberapa orang berangkat ke Muara Be Seuk untuk mencari udang.

Korban tidak mengira di muara ini ada buaya.

Jadwal Bola Live Persib Bandung Vs Arema FC, Main di Kandang, Ini Kata Miljan Radovic

VIDEO Penangkapan Ular King Cobra 5 Meter di Dapur Restoran Hingga Pawang Terkena Tetesan Bisa

KPU Batam Bakal Butuh Tenaga Melipat Surat Suara, Tertarik Mendaftar?

Resmi Hadir di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harga Jual BMW C 400 X

Ketika asyik mencari udang, buaya muncul dan langsung menerkam Bernadeta.

Teman korban yang lain langsung lari menyelamatkan diri.

Sebelumnya, pada 2 Januari 2019, buaya juga menerkam Warga Desa Badarai Kecamatan Wewiku-Malaka.

Benediktus Seran, warga Umatoos Fatuk, Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT diterkam buaya, di tambak Badarai, Selasa (1/1/2019).

Korban diterkam buaya saat korban bersama istrinya mencari ikan di wilayah tambak dekat muara, Selasa (1/1/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.

Mereka mencari ikan menggunakan alat penangkapan ikan tradisional yang dinamakan kesak.

Saat korban memasang alat penangkapan ikan tersebut, buaya yang diduga sudah berada di sekitar muara langsung menerkam korban dari belakang.

Saat kejadian itu, istri korban menyaksikan dari darat.

Melihat kejadian itu, istri korban bergegas pulang untuk menyampaikan kejadian tersebut kepada keluarga dan warga tetangga.

Selanjutnya keluarga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Wewiku untuk ditangani lebih lanjut.

Kapolsek Wewiku, Iptu Manuel Siri Mau yang dikonfirmasi Pos Kupang.Com membenarkan peristiwa tersebut.

Polisi bersama warga masih berada di lokasi untuk evakuasi korban.

Informasi dari warga mengatakan, kasus buaya terkam manusia sudah berulang kali terjadi lokasi tambak Badarai.

Tambak yang dekat sekali dengan muara itu diduga sebagai habitat buaya yang sebenarnya harus diwaspadai oleh masyarakat.

Buaya Terkam Deasy Tuwo

Kasus terkaman buaya yang cukup menghebohkan memakan korban, Deasy Tuwo, wanita di Minahasa, Sulawesi Utara.

Deasy Tuwo digigit buaya peliharaan hingga tewas saat memberi makan menjadi berita viral di media sossial (medsos).

Kejadian mengerikan diketahui dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo pada Jumat (11/1/2019).

Akun tersebut mengunggah beberapa video yang menunjukkan proses evakuasi seorang wanita dari gigitan buaya.

Deasy yang saat itu hendak memberi makan buaya peliharaannya terpeleset dan jatuh masuk ke kandang buaya.

Karena buaya tak mau melepaskan gigitannya, warga pun mengalami kesulitan saat mengevakuasi tubuh Deasy.

Proses evakuasi tubuh Deasy dari gigitan buaya ini bahkan sampai melibatkan tentara dan polisi.

Garis polisi atau police line terlihat mengelilingi lokasi kejadian.

Sementara itu, dilansir dari Tribun Manado (grup Surya.co.id) diketahui Deasy bekerja sebagai seorang Kepala Laboratorium di CV Yosiki, sebuah perusahaan pembibitan mutiara milik orang Jepang.

Setiap harinya, selain menjaga lab, Deasy juga bertugas memberi makan buaya peliharaan pimpinan perusahaannya tersebut.

Cara Mudah Simpan Stiker Lucu yang Dikirim Temanmu Lewat WhatsApp, Ikuti Trik Ini

Ramalan Zodiak Akhir Pekan 16 Februari 2019, Taurus Jangan Khawatir Be Happy, Sagitarius Lagi Moody

Doyan Makan Jengkol? Berikut Tips Membuat Jengkol Empuk dengan Bumbu yang Meresap

Hasil Liga Italia, Juventus Tekuk Frosinone, Ronaldo Ukir Gol dan Assist

Hal ini diketahui dari penuturan Erling Rumengan (37), Kepala Jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa.

Erling juga merupakan orang pertama yang menemukan jasad Deasy Tuwo di kolam penangkaran buaya tersebut.

Karena saat itu, Erling memang tengah mencari keberadaan Deasy.

Erling bersama rekannya sempat mengecek ke dalam perusahaan dan masuk ke areal perusahaan pembibitan mutiara.

Namun, sesampainya di sana mereka tak menemukan siapapun.

Sampai akhirnya Erling dan rekannya melihat ada sebuah benda terapung yang menyerupai tubuh manusia di kolam tempat peliharaan seekor buaya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved