BATAM TERKINI
Tak Cuma Listrik Bakal Padam Bergilir Mulai 23 Februari, Suplai Air ATB Juga Bakal Alami Gangguan
ATB memastikan pemadaman listrik bergilir yang akan dimulai 23 Februari mendatang juga akan mempengaruhi gangguan suplai air ATB ke pelanggan.
Plh Secretary corporate Bright PLN Batam, Samsul Bahri menuturkan pihaknya mau tidak mau harus melakukan hal tersebut karena pasokan gas yang diterima dari PGN berkurang.
Serta tidak mampu memenuhi kebutuhan gas harian pembangkit listrik PLN Batam.
"Sebanyak 70 persen pembangkit kami bahan bakarnya gas semua. Jadi kalau suplai berkurang, kami juga tidak bisa maksimal mengoperasikan pembangkit kami. Masalahnya mereka juga tidak mungkin tidak melakukan pemeliharaan tersebut, jadi mau tidak mau dampak dari maintenance itu kami semua akan terima," ucapnya di Batam Centre.
Ia menyebutkan kebutuhan gas harian dari PLN Batam mencapai 40 mbtud. Namun dengan pemeliharaan tersebut, PLN Batam hanya akan mendapatkan suplai sebesar 14 mbtud per hari.
• Sekali Sentuh, Supriadi Tak Sadar Serahkan Rp 6 Juta ke Orang Lain di Tanjungpinang
• Mau Bikin Screenshot Chat yang Panjang di WhatsApp? Ini Caranya, Ikut Langkah-langkah Berikut Ini
• TERUNGKAP! Ini Awal Kecurigaan Polisi Sebelum Ungkap Pembunuhan Arnold, Mayat Dalam Septic Tank
"Sebenarnya dalam periode tanggal itu, ConocoPhillips tidak akan menyalurkan gas sama sekali ke pelanggannya. Zero gas. Kenapa bisa jadi dapatnya 14 mbtud, itu karena selama beberapa hari sebelum tanggal itu PGN akan melakukan tambahan tekanan di pipanya supaya ada volume yang bisa ditabung," tuturnya.
Ia menjelaskan jika dihitung secara sistem, dengan suplai gas yang diterima pada periode tersebut maka PLN Batam akan mengalami defisit hingga 140 MW.
"Itu perhitungan kalau kami sudah menggunakan semua pembangkit kami. Bukan hanya yang berbahan bakar gas," ucapnya.
Saat ini pihaknya pun sedang menyusun skema pemadaman bergilir yang akan terjadi mulai pekan depan. Namun demikian, ia memperkirakan dalam satu hari akan ada 3 kali pemadaman dengan durasi 3 jam per 1 kali pemadaman.
"Itu perhitungan terjeleknya. Sehari bisa 9 jam padam. Kitakan harus melihat beban juga. Namanya beban inipun ada juga faktor yang memengaruhinya, seperti cuaca panas," katanya.
Sementara itu, Sales area head PGN Batam, Wendi Purwanto menambahkan selain Batam kondisi serupa juga terjadi di Riau dan Jabar.
"Itu daerah yang sumber gasnya sama dari sana semua," kata Wendi.
Ia menyebutkan maintenance yang dilakukan ConocoPhillips bersifat mayor maintenance. Sehingga tidak dapat dielakan lagi agar segera dilakukan.
"Mereka lakukan pemasaran compresor. Harus dilakukan karena kalau tidak nanti dampaknya lebih besar lagi. Dulu tahun 2011 mereka lakukan makanya pelayanan handal sampai tahun 2018. Harusnya dilakukan lagi tahun lalu, tapi kami minta tahan. Nah tahun ini sudah tidak bisa tidak dilakukan lagi," katanya. (rus/ane)