TANJUNGPINANG TERKINI
Suami Istri Ini Hilang Harapan, Rumahnya Dibangun Selama 15 Tahun Roboh dalam Hitungan Detik
Rumah ini menjadi satu-satunya harta Desrizal dan Asmawati selama 15 tahun terakhir. Dengan susah payah, suami-istri itu membangun rumah itu dari uang
Penulis: Thom Limahekin |
"Saya menyesal tidak bisa selamatkan mesin. Harganya Rp 1 juta," ucap Desrizal pelan sambil menggeleng.
• Jarang Diketahui, Ini 3 Manfaat Buah Nanas Bagi Kecantikan Kulit Wajah, Bisa Bikin Kinclong!
• Numpang Tidur, Pria Ini Curi Barang Milik Penjaga Rumah Sakit, Korban : Kerugian Saya Rp 11 Juta
• Diam Diam Apri Sujadi Blusukan ke Pelosok Naik Sepeda Motor: Lebih Nampak Mana Jalan Belubang
• Lombakan Enam Cabang, MTQ XI Kabupaten Karimun Digelar di Tanjungbalai
Musibah ini memantik empati tetangganya. Mereka lalu menyebarkan informasi itu ke grup media sosial di kota Tanjungpinang.
Lurah Melayu Kota Piring Ferry Ismana sendiri langsung turun ke lokasi kejadian. Dia bahkan ikut memindahkan barang-barang yang ada.
"Kami langsung berkoordinasi untuk memberikan bantuan," ungkap Ferry.
Ada langkah jangka pendek dan panjang. Langkah jangka pendeknya adalah menggerakkan masyarakat secara swadaya membantu mengamankan barang-barang.
Ferry juga mengantar Desrizal dan Asmawati untuk menetap sementara di rumah kerabatnya. Kebetulan kerabatnya itu tinggal tidak jauh dari situ.
"Langkah jangka panjangnya, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos. Langkah teknis bisa diambil oleh dinas terkait," ungkap Ferry.
Dari pantauan TRIBUNBATAM.id, tidak sedikit rumah warga berdiri di atas laut sepanjang pesisir kota Tanjungpinang. Banyak rumah tersebut tampak sangat memprihatikan.
Ferry mengatakan selama dua tahun terakhir, tidak ada rumah warga di Kelurahan Melayu Kota Piring diusulkan untuk mendapatkan program rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH). Toh, kalaupun nanti diajukan, rumah Desrizal dan Asmawati tidak masuk daftar tersebut.
"Sebab, mereka tidak punya surat tanah. Lahan itu masih berstatus pinjam pakai," tegas Ferry.
Untuk sementara waktu, suami-istri itu tinggal bersama kerabatnya. Namun, bantuan dari Pemko Tanjungpinang melalui BPBD dan Dinsos sudah berdatangan.
Ketua Tanaga Kota Tanjungpinang Hamdan mengatakan Dinsos Kota Tanjungpinang melalui Tagana sudah langsung turun ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Berbagai perlengkapan masak, baju, kain sarung, selimut, matras, terpal dan bahan makanan serta lauk pauk sudah diserahkan kepada korban.
• Kaget Anaknya Tewas Dibunuh Pacarnya, Ibu Rizki Histeris dan Gigit Tangan Andre saat di Rumah Sakit
• Dititipkan ke Pacar Ibunya, Balita Rizki di Batam Ini Justru Dianiaya hingga Tewas
• Video Kecelakaan 2 Pelajar di Tanjungpinang Beredar, Kanit Lakalantas: Korban Pria Alami Syok
• Ini 4 Langkah Menghapus Kutek Gel Sendiri Dengan Gampang, Bisa Dilakukan Di Rumah Loh
Selain dari Dinsos, bantuan pun sudah mengalir dari pihak lain semisal kelurahan dan pihak kepolisian. Semua bantuan itu disalurkan melalui Tagana kota Tanjungpinang.
"Ini musim hujan. Kita lihat kondisi. Kalau memungkinkan, kita buat tenda di sini sampai tiga hari ke depan," terang Hamdan yang didampingi Dewi, staf Dinsos Kota Tanjungpinang. (thomm limahekin)