Brenton Tarrant, Penembak Jemaah Masjid di Selandia Baru Nyengir di Pengadilan dan Beri Kode Tangan

Brenton Tarrant, pelaku penembakan yang menewaskan 49 jemaah masjid di Christchurch, Selandia Baru langsung diseret ke pengadilan, Sabtu (16/3/2019).

HZ Herald/DailyMail.co.uk
Pria bersenjata pembantaian Christchurch yang dituduh, Brenton Harrison Tarrant (foto) telah membuat gerakan kekuatan putih dari balik jendela kaca, selama penampilan singkat di pengadilan 

Dalam senjata laras panjang milik Brenton juga tertulis banyak nama.

Brenton Tarrant Bawa Senjata Jenis AR15, Bertuliskan Pengungsi Selamat Datang di Neraka

Ada Bebapa Nama Orang di Senjata Brenton Tarran Pelaku Penembakan di Selandia Baru

Empat nama yang tertulis dalam senjata tersebut adalah Anton Lundin Pettersson, Alexandre Bissonette, Charles Martel, dan Skanderberg.

Keempat nama tersebut adalah tokoh-tokoh yang pernah melakukan penyerangan dan perlawanan yang berkaitan dengan gerakan anti Islam dan anti imigran.

Senjata Brenton Tarrant yang dipakai membantai di New Zealand
Senjata Brenton Tarrant yang dipakai membantai di New Zealand (ist)

Tertulis dalam senjata pada gambar tersebut 'refugees, welcome to hell' yang berarti 'pengungsi, selamat datang'.

Pada senjata tersebut tertulis pula Tours 732 yang mengacu pada Battle of Tour yang terjadi pada 10 Oktober tahun 732.

Mengutip Wikipedia, menurut sumber-sumber Arab, Pertempuran Jalan Raya Para Martir menandai kemenangan pasukan Frank dan Burgundi.

Pasukan Frank dipimpin oleh Charles Martel, salah satu nama yang tertulis dalam senjata milik Brenton Tarrant.

Dalam manifeso yang ditulisnya, ia juga mengaku mengidolakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menurutnya sejalan dengan pikiran rasisnya tersebut.

Berikut adalah ulasan mengenai keempat nama yang tertulis dalam senjata milik Brenton Tarrant yang Tribunnews rangkum dari Wikipedia.

1. Anton Lundin Pettersson

Nama Anton Lundin Petterson terkait dalam kasus serangan di sekolah Kronan Trollhattan, Swedia yang terjadi pada 22 Oktober 2015.

Mengutip Wikipedia, Anton Lundin Pettersson yang saat itu berusia 21 tahun menyerang Sekolah Kronan di Trollhattan dengan pedang.

Dia membunuh seorang asisten pengajar dan seorang siswa laki-laki, menikam siswa laki-laki lain dan seorang guru.

Anton Lundin Petterson kemudian meninggal akibat luka tembak yang diterimanya selama penangkapannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved