BATAM TERKINI
Nurdin Lepas Produk Pertanian ke Delapan Negara, Nilai Ekspor Rp 49 Miliar
“Ini kekuatan dan kerjasama yang dimiliki oleh seluruh anak bangsa. Malam ini bukti kerja keras bisa kita lakukan bersama-sama ekspor yang bernilai cu
Penulis: Thom Limahekin |
“Pesan Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi negara keempat terkuat perekonomiannya di dunia dan sebagai negara lumbung penghasil pangan,” kata Nurdin.
Nurdin pun memaparkan banyak potensi pertanian dan kelautan Kepri.
• Tingkatkan Kompetensi, Beri Layanan Terbaik, Gubernur Kepri Buka Kegiatan HUT ke 45 PPNI
• Jadi Generasi Cinta Alquran, Gubernur Kepri Buka STQH VI Tingkat Kabupaten Kepulauan Anambas 2019
• Pasar Tradisional Harus Dikemas Lebih Baik Lagi, Gubernur Kepri Tinjau Pasar Ikan Tarempa
• Buka STQH, Gubernur Kepri: Anambas Seperti Raja Ampat, Pariwisatanya Miliki Daya Tarik Tersendiri
Seperti rumput laut yang diekspor dari Pulau Pauh - Moro sebanyak 40 Ton. Untuk itu perlu dikuatkan hubungan antara pengusaha dengan petani sehingga terus berjalan.
Nanas dan Pisang juga merupakan komoditi yang diekspor ke Singapura, sementara Kelapa bulat diekspor ke Thailand yang berasal dari Karimun.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan RI Ali Jamil mengatakan akselerasi sangat perlu dilakukan untuk menguatkan ekspor khususnya sektor pertanian.
Karena itu dia menegaskam agar keseluruhan UPT untuk berkoordinasi dengan pimpinan daerah agar meningkatkan sektor pertanian yang diminta atau unggulan oleh Negara Tujuan ekspor bisa ditingkatkan.
Saat ini ada 3 UPT di Kepri yakni UPT Tanjungpinang, UPT Batam dan UPT Tanjung Balai Karimun
“Mari kita maksimalkan pelabuhan Batu Ampar untuk mendorong ekspor ke Negara Tujuan dan seperti UPT Tanjung Balai Karimun melakukan ekspor melalui pelabuhan Batu Ampar ke Malaysia dan China. Senergi dengan seluruh stake holder perlu dilakukan agar tidak terjadi permasalahan di lapangan,” kata Ali Jamil yang pernah bertugas di Kepri dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 ini.
Suryo Irianto Putro mengatakan tahun 2018 sebanyak 49 komoditi (diantaranya Kakao, Sawit, Sarang Burung Walet dll) diekspor ke 20 negara seperti Amerika Serikat, India, Angola, Banglades, Belanda, Kamboja. Nilai eskpor selama 2018 mencapai Rp 19,32 Triliun.
Suryo menambahkam pada Januari sampai dengan Februari 2018 terdapat ekspor 59.224,57 ton (senilai Rp839,17 M). Sedangkan pada periode sama tahun 2019 sebesar 73.425,9 ton senilai Rp 936,57 miliar.
“Perlunya dilakukan akselerasi eskpor untuk meningkatkan nilai eskpor dan Tercatat dari sistim otomasi perkarantinaan di Batam pada awal 2019 terjadi kenaikan jumlah ekspor dibandingkan tahun lalu sebesar 24 persen,” kata Suryo.(tom)