TANJUNGPINANG TERKINI
Kemarau Panjang, Lahan di Tanjungpinang Kembali Terbakar, Polisi Langsung Lidik
"Itu kita masih menyelidiki lahan yang terbakar," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi Kamis (21/3/2019). Namun proses
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Sejumlah lahan dan hutan terbakar di Tanjungpinang kian hari makin meluas.
Terlebih musim kemarau, empat bulan minim curah hujan. Sejumlah hutan dan lahan mengering menjadi pemicu mudahnya kebakaran.
Hari ini Kamis (21/3/2019) api kembali menyulut wilayah lahan di Tanjung Lanjut, Sei Ladi Tanjungpinang dan arah Tanjung Uban kilometer 12.
Sejumlah tim pemadam kebakaran Pemko Tanjungpinang berjibaku padamkan api yang melalap lahan.
Data yang terangkum dari dinas pemadam kebakaran Kota Tanjungpinang, setidaknya sejak Januari terdapat titik kebakaran.
• Berkas Plat Baja Dompak Dilmpahkan ke PN Tanjungpinang, La Mane Segera Disidangkan
• Water Canon Polisi Ikut Diterjunkan Padamkan Api di Lahan Terbakar di Bintan
• Hutan Terbakar, Warga Tebang Pohon Untuk Hadang Api, Tiga Mobil Damkar Dikerahkan
• Hingga Maret 2019, Ada 160 Titik Kebakaran Lahan di Bintan, Burung Hantu Ikut Jadi Korban
Bulan Januari terdapat 16 titik, Februari 43 titik dan bulan Maret belum diketahui pasti.
Namun informasi dari dinas kebakaran Kota Tanjungpinang sudah lebih dari 10 titik.
Sedangkan yang sudah terbakar lahan dan hutan seluas hampir 100 hektare.
Di Polres Bintan ada sejumlah kasus kebakaran lahan yang akhirnya Polisi menaikkan kasus kebakaran ke penyidikan.
Lalu apa ada indikasi kebakaran di Tanjungpinang yang dapat menjerat ke proses hukum.
Kasat Reskrim polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali mengaku menyelidiki kasus terjadinya sejumlah kebakaran.
"Itu kita masih menyelidiki lahan yang terbakar," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi Kamis (21/3/2019).
Namun proses penyelidikan ini belum memeriksa atau mengambil keterangan.
Artinya pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi dilapangkan terkait maraknya kasus kebakaran.
Apakah memang ada unsur kesengajaan atau karena memang murni faktor alam dari kemarau panjang.
"Nanti akan kita kabari perkembangannya. Sampai saat ini belum (ada meminta keterangan)," katanya lagi. (wfa)