ANAMBAS TERKINI
Kabar Kerusakan Kapal Bukit Raya Membuat Warga Anambas Cemas, Ini Penjelasan PT Pelni
Kapal Bukit Raya menjadi perbincangan di Anambas. Penyebabnya, beredar informasi yang menyebutkan kalau kapal Pelni yang baru saja menjalani docking m
Kabar Kerusakan Kapal Bukit Raya Membuat Warga Anambas Cemas, Ini Penjelasan PT Pelni
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kapal Bukit Raya menjadi perbincangan di Anambas. Penyebabnya, beredar informasi yang menyebutkan kalau kapal Pelni yang baru saja menjalani docking mengalami kerusakan saat berada di perairan Natuna.
Akibat kerusakan yang diduga berasal dari kerusakan salah satu mesin penggerak, menyebabkan lama perjalanan dari Tarempa ke Kijang menjadi cukup lama.
Lama perjalanan dari Tarempa ke Letung Pulau Jemaja yang normalnya ditempuh dengan waktu empat jam, kini baru ditempuh dengan waktu enam jam.
"Infonya rusak mesin. Dari Tarempa ke Letung Senin (8/4) kemarin sampai enam jam," ujar Iven salah seorang warga Selasa (9/4/2019).
Pria yang memulangkan tenaga pemetik cengkihnya dari Tarempa ke Jakarta itu, kemudian mendapat informasi kalau kapal dengan kapasitas 970 orang penumpang itu hanya berlayar sampai Kijang saja.
• Banyak Remaja di Sagulung Batam Jadi Pelaku Kejahatan, Jawaban Orangtua Mereka Mengejutkan
• Tampak Beda! Lihat Penampakan Foto Jadul Syahrini 7 Tahun Lalu, Bagaimana Reaksi Reino Barack?
• Bocah SD Dicabuli Guru Bela Diri Hingga Mengalami Pendarahan Hebat dan Harus di Opname
Penumpang terusan dari Jakarta, kemudian akan diberangkatkan menggunakan kapal Pelni lainnya yang mengarah ke Jakarta pada hari berikutnya.
Ia pun tidak mengelak, kalau hadirnya kapal Pelni itu begitu membantu mobilitas masyarakat di Anambas.
Selain harga tiket yang cukup terjangkau, banyak masyarakat yang merasa aman ketika berangkat dengan kapal ini, meski lama waktu perjalanan yang terbilang panjang.
"Informasinya seperti itu. Mereka yang akan diberangkatkan ke Jakarta akan diberangkatkan menggunakan KM. Kelud pada Rabu (10/4) besok," ungkapnya.
Sementara Putra Kencana Kepala Bagian Usaha PT. Pelni di Tanjungpinang dan Bintan yang dikonfirmasi tidak mengelak ketika disinggung adanya kerusakan pada kapal yang bisa melayani rute Pontianak, Anambas, Natuna, Blinyu, Jakarta dan Surabaya itu.
Hanya saja, pihaknya belum mendapat informasi yang pasti dari pihak kapal mengenai kerusakannya tersebut.
"Memang ada kendala teknis, namun pastinya kami belum mendapat informasi dari pihak kapal, Pak," ungkapnya.
• Warga Buang Sampah ke Parit, Pemko Batam Turunkan Alat Berat Bersihkan Drainase
• Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Sampai Muntah Bahkan Terjadi Pelecehan. Keluarga Tolak Mediasi
• Cara Elegan Istri Pegawai BUMN Permalukan Suaminya yang Selingkuh, Pajang Foto Suami dan Selingkuhan
Ia juga mengatakan kalau jadwal pelayaran kapal sejauh ini tidak mengalami perubahan dan tetap beroperasi sebagaimana mestinya.
Kapal Bukit Raya yang saat ini berada di Kijang, Kabupaten Bintan direncanakan akan berangkat dengan tujuan Blinyu pada pukul 17.00 WIB.
"Tidak ada yang di omit. Posisi kapal sekarang di Kijang dan sekitar pukul 17.00 WIB nanti, kapal akan berangkat dengan tujuan Blinyu," ungkapnya.
Perwakilan PT. Pelni di Anambas, Hubbul Ichsan, juga membenarkan kerusakan yang dialami KM. Bukit Raya.
Melalui sambungan What's App, ia mengatakan kalau terdapat kerusakan pada salahsatu mesin kapal sehingga menyebabkan kapal tidak bisa berjalan dengan normal.
"Kalau tidak salah, ada trouble engine sebelah kanan. Untuk informasi lebih lanjut, mungkin bisa dihubungi Cabang Tanjungpinang," ujarnya Selasa (9/4/2019).
Rusaknya salahsatu mesin penggerak kapal Pelni dengan kapasitas penumpang mencapai 970 orang ini, juga dipertegas dengan nota dinas yang disampaikan Vice President Teknik Didik Martono ke Vice President Operasi Kapal Penumpang dan Perintis.
Dalam nota dinas yang dikeluarkan pada tanggal 8 April 2019 itu disebutkan, kalau kapal akan melaksanakan perbaikan oleh teknisi tim running repair dengan lokasi perbaikan di Kade PT. DKB Gal 1 Tanjung Priok selama 4 hari terhitung tanggal 12 April 2019.
Perbaikan ini dilakukan setelah adanya keterangan dari nahkoda kapal yang menerangkan telah terjadi kerusakan pada cylinder head nomor 1 motor induk kanan, sehingga kapal hanya dapat berjalan dengan satu mesin.
Hal ini kemudian dipertegas dengan berita acara nomor 04.07/01/114/BA.M/2019 per tanggal 7 April 2019.
Kerusakan kapal yang dialami Bukit Raya, rupanya cukup membuat bingung Edward, salahseorang warga di Tarempa.
Berencana membawa orangtuanya ke Anambas, ia pun terpaksa beralih menggunakan moda transportasi lain untuk membawa dan mengantar orangtuanya menuju Anambas.
"Niatnya memang mau pakai kapal Pelni. Tahu tahu dapat informasi rusak mesin. Pasti berubah jadwalnya itu. Mau tak mau kalau tak pakai kapal ferry ya pesawat lah," ungkapnya. (tyn)
