Polisi Beber Pengeroyokan Siswi SMP oleh Siswi SMA. Sempat Kabur, Korban Dikejar dan Dianiaya Lagi
Polisi menjelaskan bahwa pelaku pengeroyokan siswi SMP berusia 14 tahun ini hanya tiga orang, sementara sembilan lainnya tidak ikut
Husni mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, jumlah pelaku diindikasikan berjumlah tiga orang pelajar, bukan 12 seperti yang beredar luas di media sosial.
"Kami sudah memeriksa orangtua korban dan hari ini memeriksa dua saksi. Sementara terduga pelaku masih menunggu hasil keterangan yang diperoleh dari saksi," ucapnya.
Keterangan ini berbeda dengan informasi sebelumnya yang menyebutkan bahwa korban dijemput ke rumah untuk berbicara baik-baik.
Ada juga informasi yang menyebutkan bahwa P, sepupu korban, ikut bersama-sama korban saat itu.
Pemicu pengeroyokan oleh sejumlah siswi SMA ini mengeroyok seorang pelajar SMP merupakan buntut dari saling berbalas komentar di Facebook.
Salah seorang pelaku kabarnya mantan pacar sepupu AU dan mereka kemudian terlibat perselisihan yang berujung penganiayaan.
Akibat pengeroyokan ini, korban dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di bagian kepala dan dada di Unit Radiologi Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).
Menurut Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar Tumbur Manalu, pengeroyokan tersebut dilakukan oleh 12 siswi pada Jumat (29/3/2019).
"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019), tetapi baru dilaporkan kepada orangtuanya Jumat (5/4/2019) dan ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kami dari KPAD langsung menerima pengaduan," kata Manalu di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).
Seperti dikutip dari Tribun Pontianak, Manalu menjelaskan, pemicu pengeroyokan tersebut adalah masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku pengeroyokan.

Saat itu korban turut berkomentar di laman Facebook kakak sepupunya. Namun, komentarnya dianggap menyinggung salah satu pelaku.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," katanya.
Para pelaku diketahui nekat menjemput korban di rumahnya dan berdalih untuk diajak ngobrol. Korban pun diajak ke Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Berdasarkan keterangan korban, di dua lokasi tersebut para pelaku melakukan tindak kekerasan.
KPPAD Kalbar Laporkan Netizen