Tak Ada Memar Atau Luka Alat Vital, Polisi Ungkap Hasil Visum AU, Siswi Korban Pengeroyokan 12 Orang
Kapolresta Pontianak Kombes M Anwar Nasir menggelar konferensi pers sekaligus menyampaikan hasil visum AU, korban pengeroyokan 12 siswi SMA.
Hari itu korban berada di rumah, kemudian dijemput salah satu pelaku dengan alasan ada yang mau disampaikan kepadanya.
Korban yang bersedia ikut bersama pelaku lalu dibawa ke Jalan Sulawesi tak menyangka akan dianiaya.
"Di Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," katanya.
Selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.
Hasil penelusuran KPPAD, bukan korban sebagai target pelaku, tapi kakak sepupunya.
"Permasalahan awal karena masalah cowok, menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku," imbuh Tumbur.
Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar.
KPPAD berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, apalagi mereka masih anak di bawah umur.
Pelaku ikutan trauma
Tak hanya korban, tapi 12 pelaku pengeroyokan juga mengalami trauma.
Keluarga tersangka penganiayaan mendatangi Kantor KPPAD Kalbar pada Rabu pagi untuk meminta buat anak-anak mereka.
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, mengatakan para pelaku trauma berat akibat ancaman dari orang-orang tak bertanggung jawab.
"Mereka datang karena ingin mengungkapkan si pelaku ini sekarang sedang dalam tekanan luar biasa," ujarnya.
Para pelaku mendapat ancaman pembunuhan dan lain-lain secara bertubi-tubi.
"Sanksi sosialnya sampai ada yang mengancam ingin menusuk kemaluan mereka, ada yang ingin membunuh, ada yang ingin menyekap," ucap Eka.