Cadangan Listrik Batam Menipis, Alasan Terjadinya Pemadaman Beregilir di Batam
Sejak Maret lalu hingga saat ini, kondisi kelistrikan Batam diwarnai dengan pemadaman listrik. Hampir setiap hari, bright PLN Batam merilis jadwal pem
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
Kemudian pada awal April lalu, salah satu pembangkit DEB milik swasta, mengalami kerusakan yang mirip dialami PLN Batam.
Malah kerusakannya relatif lebih parah. Dan normalnya, untuk perbaikan butuh waktu setahun lebih.
"Namun mengingat pemilu, dan cadangan kelistrikan kita menipis, kita mendorong DEB mencari alternatif lain. Dia harus sewa mesin, tapi mesinnya tidak ada di Indonesia. Awalnya akan sewa dari Kanada, tapi tak jadi, akhirnya sewa dengan Inggris," ujarnya.
Di pembangkit ini, ada 2 komponen pembangkit yang rusak.
Satu komponen sudah datang baru-baru ini. Satu komponen lagi masih dalam perjalanan.
Diperkirakan pada 24 April mesin di pembangkit swasta ini sudah bisa kembali beroperasi dengan baik.
• Pembunuhan Budi Hartono, Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper, Bermotif Asmara
• Selain Tanjungpinang, Disdukcapil se-Kepri Tak Lagi Keluarkan Suket, Ini Sebabnya
"Jadi memang kondisi sekarang mulai Maret, April, cadangan daya listrik kita sangat menipis. Sehingga ketika terjadi lonjakan beban di sisi pengguna. Atau panas di Batam naik lebih dari 33 derajat, beban akan naik, sehingga cadangan kita kurang," kata Awaluddin.
Kemudian dari sisi pembangkit, lanjutnya, ada pembangkit yang sudah berumur alias tua, dan bisa saja terjadi gangguan.
Gangguan inilah yang berakibat pada padamnya listrik. Awaluddin menyebut satu contoh kasus.
"Pada Minggu ini kita dapat pasokan batubara dari Sumatera dan Kalimantan. Dalam perjalanannya, batubara terpapar hujan. Saat dibongkar ke boiler, jadi masalah. Menyebabkan kemampuan pembangkit turun. Seharusnya 55 MW, turun menjadi 40 MW. Itu yang kita alami," ujarnya. (wie)
