Pemilu dan Pilpres 2019
Antusias WNI Nyoblos di Luar Negeri. Naik Kereta 13 Jam, Tak Peduli Cuaca Ekstrim Dingin Atau Panas
Saya sengaja datang meskipun naik kereta 13 jam dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia
TRIBUNBATAM.ID, MOSKOW - Warga Negara Indonesia di luar negeri sangat antusias mengikuti Pemilu dan Pilpres 2019 meskipun harus bersusah-payah untuk nyoblos.
Tak peduli sakit parah, berkendara hingga 13 jam atau antre di tengah suhu ekstrim, baik dingin atau panas, mereka tak ingin kehilangan hak piluhnya demi masa depan Indonesia 5 tahun ke depan.
Di Australia, ribuan warga bahkan meminta pemilu ulang dan penambahan hari karena ribuan warga gagal nyoblos karena waktu habis sementaraantrean masih panjang.
• Dengan Selang Oksigen dan Infus di Mobil Ambulans, WNI di Singapore Paksakan Diri Ikut Pemilu
• Viral Medsos. Pendukung Jokowi dan Prabowo Taruhan 1 Hektare Tanah di Sidrap
• Muncul Petisi WNI di Australia Minta Pencoblosan Ulang, Ini Tanggapan KPU
Di Rusia, Mohammad Farhan Ramadhan, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University, rela menempuh perjalanan 13 jam naik kereta api dari kota Kazan menuju Moskow yang berjarak sekitar 816 kilometer.
“Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia," tutur Farhan seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan KBRI Moskow, Senin (15/4/2019).
"Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia,” tambah Farhan sambil menikmati bubur ayam yang disiapkan oleh PPLN Moskow.
Lain lagi dengan cerita Ni Made Setyawati, pekerja terampil di salah satu Spa Therapy di Moskow.
Bersama sekitar 30 temannya, sesama spa therapists yang sengaja datang pagi-pagi sejak Pemilu dibuka pukul 08.00 waktu setempat.
“Kita sengaja datang pagi-pagi karena pukul 12 kita mulai kerja dan pihak perusahaan mengijinkan kita datang pagi-pagi,” ujar Ni Made.
Hadir juga 8 orang pekerja profesional yang bekerja untuk perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow.
Kesempatan Pemilu dimanfaatkan mereka untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan haknya sebagai WNI.
Itulah sekelumit komposisi WNI yang ada di Rusia.
Ada pula yang datang hanya 2 jam karena masalah ijin kerja. Namun tidak sedikit yang menunggu sampai selesai acara karena mengambil cuti kerja.
Saat ini, WNI yang tercatat di Rusia berjumlah 1.033 orang. Namun, secara keseluruhan diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang. Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow dan diaspora (masyarakat kawin campur).
• Walaupun Suka Sesama Jenis, Ternyata Ajis Sempat Punya Pacar, Pernah Bawa Wanita Cantik Kerumah
• BERITA PERSIB - Suleyman Muhadow Bikin Kepo Bobotoh. Ini Catatan dan Video Aksinya
Dinginnya musim semi kota Moskow yang mencapai 0°C dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusias WNI di kota Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di KBRI Moskow pada hari Minggu, 14 April 2019.
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan pukul 08.00-18.30 waktu setempat, berjalan lancar hampir tanpa hambatan.
