Inilah Identitas Pengebom Gereja dan Hotel yang Tewaskan 207 Orang, Aktifkan Bom saat Antre Makan
Inilah Identitas Pelaku Bom Gereja dan Hotel yang Tewaskan 200 Orang, Antre sebelum Ledakkan Diri!
Potongan tubuhnya ditemukan polisi dan langsung dibawa pergi.
Seorang staf lain hotel itu mengatakan, pelaku yang adalah seorang warga Sri Lanka, memesan kamar dengan memberikan alamat yang kemudian diketahui palsu.
Staf itu mengingat pelaku mengaku berada di Kolombo untuk urusan bisnis.
Dua hotel lainnya, Shangri-La dan Kingsbury juga dihantam ledakan di waktu yang sama bersama tiga gereja yang dipadati umat yang tengah menghadiri misa Minggu Paskah.
Selain itu, belum ada klaim pertanggungjawaban langsung atas serangan mematikan tersebut.
Teror di Sri Lanka pada Minggu dinilai sebagai aksi kekerasan terburuk di negara itu sejak berakhirnya perang saudara berdarah pada satu dekade lalu.
Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardena, Minggu malam (21/4) mengatakan tujuh tersangka telah ditangkap, meskipun hingga laporan ini disampaikan belum ada satu pihak pun yang mengklaim bertanggungjawab.
Enam ledakan pertama yang terjadi hampir bersamaan Minggu pagi ini merobohkan langit-langit dan memecahkan seluruh kaca jendela di sebuah gereja Katholik terkenal di ibukota Kolombo, dan tiga hotel mewah di kota itu.
Dua ledakan lainnya terjadi di gereja Katholik St. Sebastian di Negombo, sebuah kota mayoritas Katolik di utara Kolombo; dan di gereja Zion Protestan di bagian timur kota Batticaloa.
Tiga personil polisi tewas ketika melakukan penggerebekan di rumah salah seorang tersangka di Dematagoda, di pinggiran kota Kolombo.
Setelah polisi bergerak di Dematagoda, sedikitnya dua ledakan lainnya terjadi, salah satu diantaranya adalah di sebuah rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.
KORBAN TEWAS TERUS BERTAMBAH
Korban tewas akibat ledakan bom di hotel-hotel dan gereja-gereja saat perayaan misa Paskah di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019 ) pagi, terus bertambah.
Dikutip dari Dailymail.co.uk, Minggu (21/4/2019) pukul 19.05 WIB, korban meninggal kini tercatat 207 orang.
Sementara sekitar 500 orang korban luka saat ini masih menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit Sri Lanka.