Polisi Pastikan Tidak Ada Unsur Politik Terkait Caleg yang Tewas Diracun Oleh Istri Sirinya

Polisi menggelar Ekspose kamatian Colon Legislatif (Caleg) yang juga merupakan anggota DPRD Seragen yang tewas di racun oleh Istri sirinya.

Editor: Eko Setiawan
TribunSolo.com/Agil Tri
Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti saat Jumpa Pers di Mapolres Wonogiri, Rabu (24/4/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Polisi menggelar Ekspose kamatian Colon Legislatif (Caleg) yang juga merupakan anggota DPRD Seragen yang tewas di racun oleh Istri sirinya.

DIketahui, Istri sirinnya merupakan seorang dosen dai salah satu Universitas.

Dalam konrensi pers tersebut, Polisi memastikan tidak ada unsur politik didalam kasus pembunuhan ini.

Kendati Korban tewas menjelang hari H pemungutan Suara.

Kasus pembunuhan Sugimin yang merupakan Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sragen dari Partai Golkar sempat menghebohkan beberapa pihak.

Sugimin diketahui tewas menjelang hari pemungutan suara berlangsung.

Menurut keterangan Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti saat Jumpa Pers di Mapolres Wonogiri, Rabu (23/4/2019), korban dibunuh oleh NK yang diketahui istri siri korban, yang juga berprofesi sebagai Dosen salah satu Universitas di Kediri.

Tersangka membunuh korban dengan cara diberikan racun tikus sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda, lantaran sakit hati terhadap korban.

Sugimin beberapa kali meminta sejumlah uang kepada NK, diduga uang tersebut akan dia gunakan untuk maju kembali sebagai Caleg.

"Sebelumnya ada permintaan tersangka meminta uang Rp 10 juta, dan yang terakhir meminta Rp 750 juta, tapi NK merasa tidak mampu, dan tidak memberikan."

"Namun dari keterangan NK, korban mendesak terus dan mengancam akan menculik menculik anak NK," katanya.

NK sendiri memiliki seorang anak dari hasil pernikahan dengan suami sahnya, yang berusia 8 tahun, yang saat ini duduk dibangku SD.

Tersangka yang merasa terancam dan terdesak lantas merencanakan untuk menghabisi nyawa korban.

Kontribusi ATB, CSR Bukan Sekedar Mengabdi

Mengharukan, Anak Tukang Las dan Penyapu Jalan Lulus di Fakultas Kedokteran UI Lewat Jalur SNMPTN

VIRAL. Supir Truk Curhat pada Kapolri Tito Karnavian. Mengaku Sering Dipalak Polisi di Jalan Tol

Bertahun-tahun Dicabuli Oknum Caleg, Korban Sempat Curhat ke Guru BK, Pelakunya Ayah Kandung Sendiri

Pada tanggal 13, NK meracuni korban dengan racun tikus yang dimasukan kedalam kapsul obat diare, saat korban sedang berada di rumah NK.

Melihat korban kesakitan, tersangka membawa kerumah sakit dan korban dirawat dirumah sakit hingga dua hari.

Setelah keluar dari rumah sakit, korban kembali diberikan racun oleh NK saat perjalanan mengantarkan korban pulang ke Sragen.

"Ketika racun tersebut bereaksi, tersangka tidak tega lagi kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Dr.Oen," imbuhnya.

Korban dirawat hingga tanggal 15 April 2019, kemudian korban dibawa ke rumah saudara korban di Daerah Giriwoyo, Wonogiri.

Ditengah perjalanan, korban diberi racun lagi hingga korban semakin kritis dan meninggal sebelum sampai di rumah saudaranya.

Dia menambahkan, tidak ada muatan politik dalam kasus pembunuhan ini, meski korban juga seorang Caleg dan kematiannya mendekati hari pemungutan suara.

"Motifnya sakit hati, kami belum menemukan motif politik, hanya saja kejadiannya menjelang hari pencoblosan pada Pemilu 2019," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Polisi Pastikan Tidak Ada Motif Politik dalam Kasus Pembunuhan Caleg DPRD Sragen di Wonogiri, http://solo.tribunnews.com/2019/04/24/polisi-pastikan-tidak-ada-motif-politik-dalam-kasus-pembunuhan-caleg-dprd-sragen-di-wonogiri?page=all.

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved