PEMILU DAN PILPRES 2019

Gubernur Khofifah Ikut Menangis Saat memberikan Santunan pada Keluarga Petugas Pemilu yang Meninggal

Beberapa penerima bantuan membawa anak almarhum yang masih kecil dan ada juga anak yang masih remaja diutus oleh keluarga untuk menerima santunan

Surya.co.id
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghibur Asyah dan putrinya saat pemberian santunan bagi keluarga petugas Pemilu 2019 yang meninggal 

Bahkan almarhum tidak sempat melakukan menghitungan suara di TPS.

Aisyah mengatakan, sebelumnya suaminya memang memiliki riwayat sakit penyempitan saluran kencing.

"Tapi dia nggak mau dioperasi, katanya habis Pemilu saja," kata Aisya pilu.

Namun takdir berkata lain. Akibat kecapekan dan tidak perhatian pada kondisi tubuh saking semangatnya bertugas dalam pemilu, akhirnya Abdul Mujib drop dan meninggal dunia malam itu juga.

"Semoga saya bisa melanjutkan perjuangan suami untuk membesarkan anak-anak," kata Aisyah yang kesehariannya bekerja sebagai guru TK ini.

Aisya dan juga para keluarga dan ahli waris petugas PPS, KPPS, PPS, KPPS dan anggota TNI/Polri, mendapatkan santunan dari Gubernur Jawa Timur. Masing-masing mendapatkan uang duka Rp 15 juta.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, santunan ini adalah bentuk bela sungkawa pemprov ke pada para keluarga dari petugas Pemilu.

"Total ada 51 petugas yang meninggal, lalu juga ada dua anggota TNI/Polri. Sore ini juga kita baru dapat kabar ada tambahan yang meninggal 5 orang lagi," kata Khofifah.

Gubernur Khofifaf memberikan santunan Rp 15 juta untuk masing-masing ahli waris.

Begitu juga yang masih dirawat di Rumah Sakit, Khofifh mengatakan sudah meminta kepada seluruh rumah sakit di Jawa Timur bahwa biaya pengobatan mereka ditanggung oleh pemprov Jatim.

Demam Avengers: Endgame. Menangis Sampai Keluar Bioskop Hingga Dipukuli Gara-gara Spoiler

Ini yang Akan Terjadi Jika Anda Ketik Thanos di Google, Kekuatan Thanos dengan Jari Gauntlet

Kalaupun ada yang harus dirujuk ke rumah sakit tipe A, maka mereka juga dipastikan mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan juga gratis.

"Kalau ada korban yang meninggalkan anak didik, kita pastikan ke kabupaten kota pendidikannya. Kecuali untuk yang jenjang SMA/SMK, mulai Juli nanti kan sudah gratis," lata Khofifah.

Untuk menguatkan para keluarga dan ahli waris, Khofifah mengatakan bahwa keluarga patut berbangga pada para keluarganya yang meninggal saat bertugas.

"Proses untuk mengawal bangsa ini membutuhkan perjuangan. Kata Gus Dur setiap hidup adalah perjuangan, dan kata Gus Dur setiap orang yang berjuang itu besar pahalanya. Semoga yang meninggal mendapatkan pahala yang berlipat," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved