BATAM TERKINI
Listrik Batam Mati Terus, Anggota DPRD Dapat Puluhan Pesan dari Pengusaha: Semua Komplain Listrik!
Anggota Komisi I DPRD Batam, Li Khai, mengaku dirinya menerima pesan WhatsApp dari temannya sesama pengusaha sekitar 30 pesan yang isinya komplain.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sejumlah warga masih mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan oleh Bright PLN Batam.
Pasalnya pemadaman dilakukan setiap hari dan padam bersama berjam-jam.
"Iya setiap hari mati. Parahnya lama-lama lagi waktunya," ujar salah seorang warga Hang Tuah, Kiky, (2/5/2019).
Diakuinya pemadaman listrik bergilir ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Apalagi dikalangan pekerja shift yang ada di Batam.
"Kita kan ada masuk kerja malam seperti saya, malam kerja, siang butuh istirahat. Kalau mau tidurkan perlu pendingin ruangan, apalagi Batam sepanas ini. Listrik padam jadi gimana ngidupinnya," sesalnya.
Pantauan Tribun, pemadaman listrik terjadi di Perumahan Hang Tuah, Legenda dan sekitarnya sejak pukul 08.30 WIB.
Hingga pukul 10.30 listrik tak kunjung menyala.
Sama halnya dengan Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Li Khai, khusus hari ini dirinya menerima pesan WhatsApp dari temannya sesama pengusaha sebanyak 30an pesan.
Isi pesannya semua berisikan amukan perihal pemadaman listrik.
"Satu hari ini sudah 30-an WA masuk sama saya. Komplain semua soal listrik ini," katanya.
• Biaya Lebih Murah Dibanding RS Singapura dan Malaysia, RSBP Bakal Jadi Rujukan di Batam
• Ditkrimsus Polda Kepri Periksa 3 Pimpinan PT Citra Beton Terkait Kasus Ini
• Sampai Kapan Pemadaman Listrik di Batam Berakhir? Ini Kata Direktur Utama Bright PLN Batam
• CATAT! Durasi Pemadaman 4 Jam, Ini Dia Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Batam Kamis 2 Mei 2019
Kapan Berakhir?
Hingga kini, sejumlah wilayah di Batam masih mendapatkan jatah pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh Bright PLN Batam.
Dikutip dari website resmi PLN Batam, pemadaman bergilir itu dilakukan karena adanya gangguan pembangkit IPP.
Lantas, sampai kapankah pemadaman listrik itu akan dilakukan?
Direktur Utama Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura mengatakan, untuk mengatasi kerusakan pada tiga sumber aliran listrik tersebut, pihaknya sudah mendatangkan mesin asal Inggris.
"Ya, terpaksa kami sewa mesin dari Inggris. Baru sampai tadi. Kami rela keluarkan sewa miliaran rupiah demi mengatasi ini," kata Dadan.
Mesin tersebut yang didatangkan, merupakan kerja sama PLN Batam dengan pihak PT Dalle Energy Batam.
"Kami optimalkan, tanggal 5 Mei 2019 ini akan selesai," ujar Dadan.
Dengan demikian, Dadan berharap tidak lagi terjadi fenomena itu.
Ia merasakan bahwa dengan pemadaman yang terjadi banyak pihak yang dirugikan.
"Kami juga rugi mengatasi mesin kami yang rusak akibat fenomena alam," ujarnya.
Menurutnya, pemadaman itu terpaksa dilakukan dan di luar kemampuan PLN karena terjadi akibat beberapa mesin milik PLN rusak akibat faktor alam.
"Tentu kami punya keterbatasan. Kalau kerusakan ini memang murni oleh karena faktor alam. Jadi kami sudah mengupayakan. Kami bukan sengaja seperti isu yang berkembang," kata Dadan.
Dadan menambahkan, dampak terpadamnya listrik di Batam, karena pada 19 April 2019 lalu, terjadi kerusakan mesin PLTG Panaran 40 MW, PLTGU Tanjung Uncang 60 MW, dan juga kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam berkapasitas 40 megawatt (MW) juga terjadi kerusakan.
"Memang kerusakan ini adalah fenomena alam. Jadi, hal ini juga saya sudah sampaikan ke pihak HKI. Nah, persoalan ini yang kami hadapi saat ini," ucap Dadan.
Pengusaha Mulai Geram
Selain masyarakat yang mulai protes dan mengungkapkan kekesalan mereka lewat media sosial, para pemilik usaha dan investor di kawasan industri juga mengeluhkan kebijakan pemadaman bergilir tersebut.
Bahkan, belasan pengurus Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri sempat menyambangi kantor PLN Bright Batam yang terletak di Batam Center Selasa (30/4/2019) siang.
"Kami tadi menyampaikan beberapa hal terkait pemadaman. Ya, seperti yang kita lihat pemadaman selama ini terjadi di Batam," kata Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Oka Simatupang saat diwawancarai usai pertemuan di kantor PLN.
Oka mengatakan, memang dampak dari pemadaman yang sedang berlangsung sangat terasa.
Tapi setelah bertemu muka dengan pihak PLN, mereka akhirnya mengetahui penyebab pemadaman listrik tersebut karena faktor alam.
"Kami berharap, penyelesaian sesuai yang dibilang pak Dirut (Direktur Utama PLN Batam) terselesaikan tanggal 5 Mei 2019 ini. Intinya kita minta yang terbaik. Kami sekaligus bertemu muka. Ya, silaturahmi," kata Oka. (tribunbatam.id/roma uly sianturi/leo halawa)