BATAM TERKINI

Boncengan dengan Teman ke Tempat Kerja, Begini Kronologis Pria Tertimpa Pohon di Mata Kucing Batam

Seorang pria ditemukan tewas akibat tertimpa pohon di dekat hutan Mata Kucing Batam. Begini kronologis kejadiannya.

TRIBUNBATAM.id/IAN SITANGGANG
Mayat Bustoni, pengendara sepeda motor korban tewas tertimpa pohon di Sei Temiang masih di kamar mayat RSUD Embung Fatimah Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jenazah Bustoni Edy (40), seorang pria yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon saat hendak berangkat kerja di jalan Diponegoro, Sei Temiang Mata Kucing, Rabu (8/5/2019) sampai saat ini masih berada di kamar jenazah RSUD EF, Batuaji.

Petugas kamar jenazah belum melakukan tindakan karena pihak menunggu pihak keluarga datang.

"Tadi korban diantar pukul 09.00 WIB mengunakan lori," kata Charles Sitanggang.

Informasi yang dikembangkan Tribunbatam.id, di lapangan Bustoni merupakan warga Baloi yang hendak berangkat kerja berboncengan dengan rekannya yakni David.

Kurang lebih 50 meter setelah lewat pintu masuk Hutan Wisata Mata Kucing, mendadak sebuah pohon tumbang dan mengenai kendaraan korban.

Korban yang mengendarai sepeda motor Jupiter Mx BP 4480 Dl tersebut langsung tertimpa pohon sementara kawannya hanya terkena ranting pohon.

Bustoni, langsung meninggal di tempat sementara temannya hanya mengalami luka ringan.

Bustoni dibawa ke RSUD EF, oleh David rekan kerjanya, David hanya diam dan seperti orang linglung saat berada di kamar jenazah RSUD EF.

Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya, tatapan matanya pun kosong saat pewarta mendatanginya David hanya diam tanpa bicara. 

LAGI! Rapat Paripurna Batal Karena Banyak Anggota Dewan Tak Datang, Ternyata Ini Alasan Mereka

Viral di Medsos, Gadis Ini Seharian Mulung, Malamnya Atur Sandal Saat Sholat Tarawih di Masjid

Soal Infrastruktur hingga Fasilitas, Ini 3 Alasan Jokowi Sebut Kalimantan Timur Layak Jadi Ibu Kota

Jika Walikota Ex Officio Kepala BP Batam Terealisasi, Ini Hal yang Dikhawatirkan Pengusaha di Batam

Tertimpa Pohon yang Mendadak Tumbang

Sebelumnya diberitakan, seorang pria tewas tergeletak di tepi Jl Diponegoro, Sekupang, Batam, Rabu (8/5/2019).

Diduga pria tersebut tertimpa pohon yang tumbang di lokasi kejadian sebelum kondisi hujan.

Belum diketahui persis kronologis penyebab pasti pria tersebut tergeletak di sana.

Begitu juga perihal identitas dari pria tersebut belum diketahui sampai saat ini.

Kapolsek Sekupang, Kompol Oji Fahroji menyebutkan, bahwa benar adanya seorang pria tergeletak di pinggir jalan Diponegoro Sekupang dekat hutan Mata Kucing.

"Iya benar ada seorang pria yang mengendarai sepeda motor ditemukan tergeletak di pinggir jalan Diponegoro dekat mata kucing. Dari informasi yang kita dapatkan di lapangan,pria itu tertimpa pohon yang tumbang di pinggir jalan tersebut," terang Oji.

Pelihara 12 Ekor Anjing, Wanita Ini Meninggal Dunia Usai Digigit Anjing Peliharaannya Sendiri

 Kapal TKI Dari Malaysia Karam Di Perairan Batam, Bawa 10 Penumpang, 4 Orang Belum Ditemukan

Oji juga menyebutkan, saat kejadian korban meninggal di tempat.

"Korban meninggal di tempat saat kejadian, dan saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Sementara perihal identitas korban belum saya dapatkan, jika dapat nanti saya berikan,"pungkasnya

Hujan deras

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini cuaca, Rabu (08/05/2019)

Pringatan cuaca ini pun berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 09.15 Wib

Wilayah yang terkena hujan diantaranya Kecamatan Belakang Padang, Bulang, Moro, Durai, dan Sekitarnya.

 Namun berpotensi dapat meluas ke Kecamatan Batu Aji, Sagulung, Sekupang, Galang, Kota Tanjung Pinang, Mantang, Bintan Pesisir, Unggar, dan Sekitarnya.

Kondisi ini pun diprakirakan masih akan berlangsunghingga pukul 11.00 WIB.

Forcester BMKG Batam Riza Juniarti mengatakan, hujan yang terjadi dilihat dari wilayah Batam terpantau adanya awan Cumulonimbus yang mengakibatkan potensi terjadinya hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

"Hujan terjadi karena adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Batam, yang mengakibatkan terbentukan awan-awan Cumulonimbus. Hujan di Batam pergerakan awan dari arah Barat menuju ke Timur," katanya, Rabu (08/05/2019)

Ia pun menghimbau untuk aktifitas laut tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa mengakibatkan gelombang laut naik secara cepat dan juga arus laut menjadi kuat.

"Dan juga untuk aktiftas udara, juga tetap waspada dengan kondisi hujan sedang hingga lebat yang dapat mengakibatkan jarak pandang menjadi pendek," sebutnya

"Untuk jalur penerbangan sejauh ini belum ada himbauan penundaan aktivitas penerbangan," tambahnya. (tribunbatam.id/ian sitanggang/alfandi simamora)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved