Nasib Koalisi Adil Makmur, Makin Setelah KPU Mengumumkan Hasil Pilpres 2019

Dua partai pendukung Koalisi Adil Makmur, PAN dan Partai Demokrat sudah berbeda sikap meskipun belum mengungkapkan kepastrian mundur

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018) 

Awalnya, pertemuan AHY-Jokowi direncanakan berlangsung hari ini, Selasa (21/5/2019). 

Namun, pertemuan ditunda hingga Rabu (22/5/2019) besok.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati membenarkan agenda pertemuan itu.

Namun, beberapa jam sebelum pertemuan, pihak AHY mendapat kabar bahwa pertemuan itu ditunda.

"Rencananya Mas AHY dipanggil Bapak Presiden pagi ini, namun kami dapat kabar dari Istana bahwa pertemuannya ditunda besok," kata Deputi Media Kogasma Ni Luh Putu Caosa Indriyani kepada Kompas.com, Selasa pagi.

Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019)
Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019) (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Caosa menyebutkan, rencana pertemuan atas undangan Presiden Jokowi. Namun, ia mengaku tidak tahu alasan penundaan pertemuan itu.

"Mungkin ada perubahan jadwal juga dari Bapak Presiden," kata dia.

4. Perang Dingin Demokrat dan BPN

Meskipun Partai Demokrat belum mengumumkan sikap resminya, namun hubungan antara kubu Prabowo sudah memburuk sejak sebulan belakangan.

Mulai dari cuitan mantan Wasekjen Andi Arief yang menyebutkan ada setan gundul yang menyampaikan data yang salah kepada Prabowo saat mengklaim kemenangan 62 persen, hingga balasan Kivlan Zen yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono licik.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Arief Puoyono menuduh Demokrat seperti serangga "undur-undur" dan meminta Demokrat mundur dari koalisi.

Puncaknya adalah ketika ada pendukung Prabowo yang menyebut Ani Yudhoyono sakit pura-pura.

Hal itu membuat para fungsionaris Demokrat yang selama ini paling getol mendukung Prabowo, menyatakan keluar dari koalisi.

Ferdinand Hutahaen dan Jansen Sitandaon serta Wasekjen Demokrat Rachland nashidik marah dengan ungkapan tersebut dan menyatakan keluar dari BPN secara pribadi.

Tetapi yang jelas, sikap Partai Demokrat seperti yang pernah diungkapkan oleh SBY, Demokrat menolak cara-cara inskonstitusional dalam proses demokrasi.

5. Tanggapan Partai Pendukung Jokowi-Maruf

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved