Polri: Rusuh 22 Mei Bukan Spontan Tapi Direncanakan
Kepolisian menyebut bahwa rusuh 22 Mei dini hari pascademo di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5/2019) bukan spontan tapi sudah direncanakan
Meski dihalau, massa malah masuk ke asrama dan melakukan pengerusakan.
Mereka sampai membakar kendaraan yang terparkir. Sebanyak 14 kendaraan dibakar (11 mobil diantaranya adalah mobil pribadi dan sisanya mobil dinas). Selain itu, sebanyak 11 kendaraan lainnya rusak.
"Kita amankan 11 orang dari ratusan massa yang diduga provokator," kata Iqbal.
Pukul 5.00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mendatangi lokasi asrama. Di lokasi, Kepolisian menemukan sejumlah orang yang terluka.
Polisi sedang memastikan informasi adanya orang yang meninggal.
Dari rangkaian penanganan, Kepolisian mendapatkan sejumlah fakta.
Iqbal mengungkapkan, orang-orang yang diamankan mayoritas berasal dari Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah.
Setelah digeledah, kata Iqbal, ditemukan amplop yang berisi uang.
Fakta lain, kepolisian menemukan satu unit ambulans berlogo salah satu partai yang berisi batu dan berbagai alat. Ambulans itu berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kepolisian sedang mendalami semua temuan tersebut. Menurut Iqbal, ada sejumlah informasi lain yang belum bisa diungkapkannya karena masih didalami.
Pihaknya berjanji akan menjelaskan nanti kepada publik.
Pemerintah bergerak cepat menelusuri kelompok mana yang menjadi dalang kerusuhan di sejumlah lokasi di ibu kota pada aksi 22 Mei Rabu (22/5/2019) dini hari hingga saing ini.
"Ini sedang kita dalami di rapat Menkopolhukam semalam, sedang kita sisir," kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di kantornya, Rabu (22/5/2019).
"Kami akan petakan sebaik-baiknya agar ada gambaran yang jelas. Di mana overlapnya, di mana yang bisa memisahkan," sambung mantan Panglima TNI itu.