AKSI 22 MEI 2019
Ribuan Dolar AS Disebar pada Ratusan Perusuh Aksi 22 Mei. Siapa Tokenya? Ini Kata Polisi
Berdasarkan pengakuan tersangka, uang senilai Rp 5 juta dan 2.760 Dolar AS yang disita polisi merupakan dana operasional untuk ciptakan kerusuhan
Sementara itu, jumlah aparat yang yang terluka adalah 9 orang.
Menurut Iqbal, angka korban meninggal dunia dan jumlah aparat yang terluka masih bisa bertambah.
"Itu yang sudah masuk, siapa tahu ada yang belum.
Dari aparat luka-luka tadi sembilan orang, bisa saja bertambah," ujar Iqbal.
Iqbal melanjutkan, Polri sudah membentuk tim untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya korban meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut.
Tim tersebut dipimpin oleh Irwasum Polri.
"Untuk itu Bapak Kapolri sudah membentuk tim investigasi yang dipimpin oleh Irwasum Polri untuk mengetahui apa penyebabnya dan semua aspek. Sehingga ada korban dari massa perusuh," lanjut dia.
Sebelumnya, Polri menuturkan bahwa satu dari korban aksi 22 Mei yang meninggal dunia teridentifikasi diduga terkena peluru tajam.
"Satu di antaranya teridentifikasi terkena peluru tajam," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Namun, hingga saat ini otopsi masih dilakukan tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri untuk mengetahui penyebab kematian korban lain.
Dedi menuturkan, sebagian jenazah berada di Rumah Sakit Bhayangkara milik Polri dan di rumah sakit lain.
"Saat ini Pusdokkes masih semaksimal mungkin melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian dari para korban tersebut," ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengatakan, aparat kepolisian masih mendalami asal peluru tersebut.
Apalagi, polisi sebelumnya telah mengamankan tiga senjata api yang disita setelah menangkap enam orang.
Hasil penyelidikan, senjata api itu akan digunakan dalam aksi unjuk rasa 22 Mei.