Pasca Kerusuhan 22 Mei, Fakta Baru Muncul, Mulai Seruan HAM dan Polisi Akui Bekerja Tak Sesuai SOP
Aktor lapangan maupun aktor intelektual yang menyiasati kerusuhan 21 - 22 Mei lalu tengah diusut oleh pihak kepolisian.
"Iya hari ini sudah buka tadi jam 10.00 WIB. Pengunjung tadi enggak lama langsung datang sih ada aja yang masuk," kata Poppy di lokasi.
Sarinah tidak beroperasi pasca kerusuhan yang terjadi di depan Kantor Bawaslu RI pada 21 hingga 22 Mei 2019.
Namun Sarinah juga tutup pada 24 Mei.
Imbas dari kerusuhan aksi 22 Mei, sejumlah fasilitas di sekitar rusak dan penuh sampah.
Bahkan plang nama Sarinah yang berada di sisi barat laut gedung juga rusak.
Plang berwarna merah yang sebelumnya bertuliskan 'Sarinah' kini tinggal bertuliskan 'inah'.
5. Polisi Benarkan Brimob Pukul Warga

Polisi akhirnya membenarkan video yang menunjukkan sekelompok anggota Brimob memukul warga di sebuah lahan parkir dekat masjid.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, peristiwa di video itu terjadi di depan Masjid Al Huda Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Pria yang dipukuli dalam video itu adalah Andri Bibir yang merupakan satu di antara perusuh dan provokator dalam aksi di depan Bawaslu RI.
"Yang sedang ditindak adalah A atau Andri Bibir," kata Dedi dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Andri yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan turut dihadirkan ke hadapan wartawan.
Dia mengakui terlibat rusuh.
Dia juga membenarkan bahwa yang terdapat dalam video itu adalah dirinya.
"Iya itu saya dalam video," kata Andri yang masih luka-luka di wajahnya.