BERITA JAWA TIMUR
Pengakuan Lasmi Wanita yang Digadaikan Suaminya Rp250 Juta dan Jual Bayinya Rp 500 Ribu di Lumajang
Desa yang berada di kaki Gunung Semeru dan Bromo ini menjadi buah bibir beberapa waktu terakhir paska pembunuhan yang terjadi di desa itu
Waktu tempuhnya lebih pendek sekitar 1,5 jam.
Namun melewati rute itu juga kondisi jalannya rusak.
Karena kondisi jalan rusak, dengan waktu tempuh yang lama diduga membuat nyawa Hola tidak secara cepat bisa tertolong.
Hola, korban salah sasaran pembacokan tewas dalam perjalanan ke fasilitas layanan kesehatan di Kecamatan Klakah.
Sedangkan Hori kini ditahan di Mapolres Lumajang.
Hartono yang selamat dan Lasmi kini menghadapi serangkaian pemeriksaan polisi paska kasus tersebut mencuat.
Kasus yang belakangan viral karena munculnya istilah 'suami menggadaikan istri'.
Surya.id (Grup Tribunnews.com) berkesempatan mewawancarai secara khusus Hartono, Lasmi, adik Hola yang bernama Holiq, juga salah satu warga yang ikut menolong Hola, Ny Lima, juga Kapolsek Gucialit Iptu Rudi Isyanto.
Perbincangan dilakukan Surya di Mapolsek Gucialit, Lumajang, Selasa (18/6/2019).
Sepekan berlalu sejak pembacokan terjadi, peristiwa itu masih menjadi perbincangan. Berikut perbincangan Surya dengan mereka.
Berikut wawancara dengan Lasmi :
Tentang pernikahan ini, Lasmi menceritakan hanya menikah secara siri, meskipun kepada polisi, Hori mengaku menikah secara resmi di KUA. Lasmi bersikukuh, keduanya tidak menikah di KUA, alias hanya menikah secara aturan agama (siri).
Jawaban tentang tindak kekerasan Hori, juga ketakutannya itulah yang terbilang panjang selama perbincangan dengan Surya. Lasmi memilih tidak menceritakan perihal perjalanan pernikahannya dengan Hori. Lasmi kembali menjawab cukup panjang, ketika ditanya tentang anak lelakinya.
Surya : informasi tentang anak anda dijual Hori itu benar?
Lasmi : iya. (Lasmi menyebut nama orang yang kini memelihara anaknya)