Pemerintah Hong Kong Bersumpah Buru Pendemo Anarkis, Beijing Ingatkan Negara Lain Tidak Ikut Campur
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengutuk aksi anarkis yang merusak lembaga negara dan bersumpah akan mengejar seluruh pelaku.
"Ini makna seluruhnya. Ini adalah tentang demokrasi. Tidak ada hal yang lebih baik dari itu," katanya.
Selain Trump, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyatakan Washington berharap China bisa seperti negara lainnya, untuk mematahui kewajiban internasional terkait Hong Kong.
Pernyataan Bolton itu menyulut kemarahan Beijing.
Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang dalam konferensi pers meminta negara lain tak ikut campur. "Masalah di Hong Kong merupakan urusan dalam negeri China. Tidak ada negara asing yang mempunyai hak untuk ikut-ikutan dalam menanganinya," tegasnya dilansir Sky News.
Geng Shuang mengatakan, penyerbuan gedung Legco adalah tindakan melawan hukum yang menginjak-injak aturan hukum kota dan tidak ada negara demokrasi manapun yang bisa menerimanya.
Geng mengatakan, "sangat munafik" bagi mereka untuk tidak menentang atau menegur kekerasan di Hong Kong.
"Ini adalah standar ganda bagi mereka untuk mengatakan mereka mengadvokasi hak-hak protes damai ... Kita semua tahu bagaimana polisi di AS dan Eropa menangani kekerasan dan menegakkan hukum," katanya.
Demo Damai Berubah Liar
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pendudukan Gedung Legco membuat polisi mengepung gedung yang dikuasai demonstran Hong Kong sejak sore hingga malam.

Pasukan anti-huru-hara menyerbu para demonstran yang tetap bertahan di luar gedung Legco menggunakan senjata gas air mata dan cairan merica.
Kehadiran polisi tak serta-merta membuat pendemo bubar, tetapi mereka melakukan perlawanan dengan bersenjatakan batu dan benda-benda lainnya.
Aksi demo yang merusak peringatan 22 tahun kembalinya Hong Kong ke China berakhir sekitar pukul 01.00 dini hari.
Polisi yang sudah menyiapkan pasukan antihuru-hara di markas mereka, Wan Chai, bergerak dan mengepung pendemo dari berbagai arah.
Pada saat itu, seluruh pengunjuk rasa sudah keluar dari gedung parlemen dan kembali ke area demonstrasi di Harcourt Road, Tim Mei Avenue dan Lung Wui Road, di sekitar komplek Legco.
Polisi maju, membersihkan penghalang jalan dan menembakkan gas air mata saat, memaksa para demonstran mundur sambil membentengi diri mereka dengan payung.
Pada pukul 1 dini hari, polisi berhasil menguasai kembali seluruh wilayah di sekitar badan legislatif.