Penderita HIV/AIDS di Bintan Bertambah di 2019, Dinkes Tempuh Cara Ini Untuk Antisipasi
Hal tersebut disebabkan oleh perilaku hubungan seksual bebas hingga gonta-ganti pasangan dan suka sesama jenis yang dipraktikkan oleh warga Bintan.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin

1. Pahami HIV/AIDS itu sendiri:
Pertama-tama, anda harus mengerti dengan benar cara penyebaran HIV.
Ada banyak informasi yang salah tentang penyebaran HIV, sehingga penting untuk mempelajarinya untuk melindungi diri anda.
HIV ditularkan saat darah, ASI, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi terkena kontak langsung dengan luka di kulit atau selaput lendir yang terbuka (seperti mulut, hidung, vagina, rektum, bukaan penis).
HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks melalui vagina, oral atau anal, serta kontak antardarah dan kontak antar cairan tubuh.
Hal ini berarti anda dapat berciuman dengan aman (selama tidak ada luka atau sariawan, dan anda tidak saling menyebabkan luka), bersentuhan, berpelukan, dan berinteraksi seperti biasanya secara aman dengan orang yang memiliki HIV.
Jangan berasumsi bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala pasti tidak memiliki HIV.
Orang dapat memiliki HIV beberapa tahun sebelum memiliki AIDS dan orang yang terinfeksi dapat menularkan virus.
Biasakan berhubungan seks yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom.
Jika Anda melakukan seks dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan pemeriksaan HIV secara rutin.
Bicarakan dengan pasangan anda mengenai sejarah seksual anda berdua.
Mengenal dan memahami benar tentang seluk-beluk masing-masing sangat membantu anda dan pasangan mencegah risiko penularan HIV.
Anda dapat menggunakan kombinasi obat (tenofovir dan emtricitabine) setiap hari untuk mencegah infeksi HIV.
Obat ini dapat menurunkan risiko terkena HIV.
Namun, obat ini tergolong mahal dan anda masih perlu untuk membiasakan hubungan seks yang aman untuk menjaga risiko tetap rendah.
