KILAS SEJARAH

Tragedi Tampomas II, Kisah Kesetiaan Kapten Abdul Rivai Penuhi Janji Jadi Orang Terakhir di Kapal

Di saat detik-detik terakhir kapal mulai tenggelam, Kapten Rivai masih berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada jendela

(Dok. Kompas)
Tampak para penumpang berdesakan memadati haluan dan anjungan kapal menantikan pertolongan. Sedang seutas tali sepanjang 100 meter terentang antara Sangihe dengan Tampomas II yang sudah lumpuh itu. Suasana ini diabadikan pada tanggal 26 Januari 1981 pukul 09.00 

Beberapa di antaranya mulai dari kapal yang berputar-putar di radius yang sama karena rusaknya salah satu knop otomatis pengatur mesin kapal, matinya aliran listrik dalam waktu yang lama, serta 6 kali kerusakan mesin selama perjalanan.

Sambutan : Masyarakat Ujungpundang Rabu (28/1) banyak yang datang ke pelabuhan menyambut datangnya kapal-kapal penolong para korban Tampomas II. Tampak kapal Niaga XXIX ketika sudah merapat dan para penyambut yang kebanyakan adalah dari sanak keluarga penumpang. Sejumlah mobil ambulans tampak pula disiapkan. (Fahmy Myala)
Sambutan : Masyarakat Ujungpundang Rabu (28/1) banyak yang datang ke pelabuhan menyambut datangnya kapal-kapal penolong para korban Tampomas II. Tampak kapal Niaga XXIX ketika sudah merapat dan para penyambut yang kebanyakan adalah dari sanak keluarga penumpang. Sejumlah mobil ambulans tampak pula disiapkan. (Fahmy Myala) ()

2. Tragedi Nahas

Pada 24 Januari 1981 pukul 19.00, Kapal Tampomas II berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dengan tujuan Ujungpandang.

Data menyebutkan bahwa kapal tersebut membawa 1.054 penumpang, 191 mobil dan kurang lebih 200 sepeda motor.

Seorang pemandu kapal menyebutkan bahwa salah satu mesin kapal sebenarnya telah mengalami kerusakan sebelum bertolak.

Hingga akhirnya pada 25 Januari pukul 20.00 Wita, terjadi kebocoran bahan bakar dan puntung rokok yang berasal dari ventilasi kemudian menimbulkan percikan api.

Usaha pemadaman selama 2 jam gagal dan api justru dengan cepat menyebar.

Pada Senin malam, Sekditjen Perhubungan Laut menyatakan bahwa KM Tampomas II mengalami kerusakan mesin namun sudah bisa diatasi.

Tapi nyatanya, Selasa pagi asap tipis masih terlihat di belakang kapal sebelum akhirnya api semakin membesar dan membuat Tampomas miring sebelum akhirnya tenggelam dengan cepat.

27 Januari 1981 sekitar pukul 12.45 WIB atau kurang lebih 30 jam setelah percikan api pertama, KMP Tampomas II tenggelam di Laut Jawa.

Kurang lebih sebanyak 431 orang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

3. Kisah Tragis Penumpang Kapal

Berbagai cerita tragis dituturkan oleh para penumpang yang selamat.

Lantai geladak luar kapal hanya terbuat dari pelat baja tanpa pelapis kayu juga banyak memakan korban.

Beberapa penumpang yang tidak sempat memakai alas kaki akhirnya menjadi korban plat panas tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved