KILAS SEJARAH
Tragedi Tampomas II, Kisah Kesetiaan Kapten Abdul Rivai Penuhi Janji Jadi Orang Terakhir di Kapal
Di saat detik-detik terakhir kapal mulai tenggelam, Kapten Rivai masih berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada jendela
Sebelumnya tidak pernah adalah latihan penyelamatan yang benar-benar dilakukan dengan lengkap.
Sementara itu, perwakilan Pelni Ujungpandang mengaku bahwa saat Tampomas II baru terbakar, ia mendapatkan instruksi dari Jakarta agar memberikan keterangan bahwa kebakaran yang terjadi tidak membahayakan.
Karena informasi inilah akhirnya beberapa pihak mengurungkan niatnya untuk membantu penyelamatan.
Ternyata kesalahan informasi ini akhirnya berakibat fatal.
5. Kapten Abdul Rivai, Pahlawan di Tengah Kepanikan Hidup dan Mati
Dengan kondisi yang hampir tenggelam, Kapten Abdul Rivai menolak meninggalkan kapal dan masih sibuk berusaha menyelamatkan para penumpang.
Ia sempat mengirimkan pesan kepada naahkoda KM Sangihe untuk mengiriminya air dan makanan karena dirinya akan tetap berada di kapal sampai detik terakhir.
Bahkan saat kapal sudah mulai miring, ia masih sibuk membagikan pelampung kepada para penumpang yang tidak berani terjun.
Di saat detik-detik terakhir kapal mulai tenggelam, ia masih berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada jendela.
Ia memenuhi janjinya untuk menjadi orang terakhir yang meninggalkan kapal saat terjadi bencana.
Ia akhirnya meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Tenggelamnya Kapal Tampomas II tentu menjadi sebuah sejarah kelam bagi maritim Indonesia. Namun dengan adanya tragedi tersebut, setidaknya Indonesia bisa belajar dari kesalahan masa lalu dan hal-hal semacam ini tidak terulang.
# Kapten Abdul Rivai Penuhi Janji jadi Orang Terakhir, Tragedi Kapal Tampomas II Terbakar. (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kapten Abdul Rivai Penuhi Janji jadi Orang Terakhir, Ingat 431 Orang Tewas Kapal Tampomas II