BATAM TERKINI
Cuma Punya 2 Ruang Kelas Terisi Pagi Sampai Sore, di Mana Calon Siswa SMAN 23 Batuaji Batam Belajar?
SMAN 23 Batuaji Batam yang merupakan sekolah SMA negeri satu-satunya di Batuaji saat ini hanya memiliki 2 ruang kelas dan 1 ruang guru.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta para orangtua-wali murid tidak ngotot memasukkan anaknya ke salah satu sekolah di Batam.
Karena berdasarkan penyampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kadisdik Kepri, Muhammad Dali saat pertemuan dengan wali murid di Dataran Engku Putri Batam Center, pemerintah akan berupaya supaya anak yang tak lulus sistem zonasi untuk SMA/SMK negeri tetap bisa bersekolah negeri.
Beberapa upaya yang dilakukan, yakni menambah rombongan belajar (rombel) di tiap sekolah, minimal dua rombel. Namun itu pun disesuaikan dengan situasi.
"Kalau dua rombel dibuka, satu sekolah dimungkinkan bisa sampai 80 orang terakomodir satu sekolah," ujarnya, Senin (8/7/2019).
• Stop Mobil Patroli Polisi di Nagoya, Ternyata 2 Turis Australia Kebingungan Cari Lokasi Pelabuhan
• Banyak Orangtua Galau Anaknya Tak Lolos Sistem Zonasi, Wawako Batam: Anak Saya Juga Tak Lolos
• Sedang Asyik Nongkrong, Pria Diduga Penadah Motor Curian Diamankan Polisi Polsek Batuaji Batam
• CATAT! Jika Tertangkap Tak Bawa Surat Kendaraan & Tak Lengkapi Safety Riding, Motor Bakal Ditahan
"Kita harapkan dengan penjelasan tadi, masyarakat tak perlu risau lagi. Tapi jangan pula memaksakan diri pada satu sekolah. Jangan ngotot. Sistem zonasi ini pada hakekatnya supaya ada pemerataan prestasi. Biar tak ada sekolah unggul, sekolah terbelakang. Kalau ini dijalankan 3 atau 4 tahun, saya kira sekolah relatif setara prestasinya," kata Amsakar.
Upaya menambah rombel di setiap sekolah diyakini memang belum bisa menjadi solusi bagi 2000an calon murid yang belum tertampung.
Itu makanya, Kadisdik Kepri, Muhammad Dali akan menerapkan sistem bebas zonasi. Dari semula delapan zonasi, akan dibuat menjadi empat zonasi.
"Tempat-tempat yang jalurnya padat, bergeser ke zonasi sebelah. Barangkali yang tak diterima di sana tak terlalu banyak. Kita geser. Seperti ke SMAN 15, itu masih kurang 70 siswa, ditambah dua rombel, total bisa sampai 140an siswa di sana," ujar Dali.
Anak Wawako Batam Juga Tak Lolos

Keresahan orangtua karena anaknya tak diterima di SMA/SMK negeri berdasarkan sistem zonasi di Batam, ternyata juga dirasakan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
"Anak saya juga tak lulus. Intinya, tak ada perlakuan berbeda. Sama semua," kata Amsakar, Senin (8/7/2019).
Amsakar yang tinggal di Perumahan KDA, Batam Center ini mengatakan, anak ketiganya tak lulus masuk SMAN 3 Batam tidak juga diterima masuk ke SMAN 20 Batam.
"SMA 3 tak bisa, SMA 20 tak bisa, malang nasibnya. Karena zonasinya jauh semua," ujarnya.
Amsakar juga merasakan kesedihan yang dialami para orangtua.